|

BBKP Belawan Supervisi Eksportir Kopi

Pihak BBKP Belawan memperhatikan hasil sortiran kopi para pekerja PT SMTM, saat melakukan supervisi ke perusahaan eksportir kopi itu, beberapa waktu lalu. Foto Ist

Belawan- Guna mendukung ekspor kopi Sumatera Utara, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Belawan, Andi Yusmanto, langsung memimpin supervisi ke salah satu eksportir, yakni PT SMTM, beberapa waktu lalu.

"Ini adalah sebagai bentuk pendampingan kepada pelaku usaha. Kami ingin mendengarkan langsung jika ada kendala dan mencarikan jalan keluarnya," papar Koordinator Upaya Peningkatan Ekspor Pertanian dalam Program Gerakan Tiga Kali lipat Ekspor Pertanian (Gratieks) ini, mellaui keterangan tertulisnya, Selasa (23/03/2021).

Dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST Karantina Pertanian Belawan, kata Andi, PT SMTM merupakan perusahaan kopi yang paling rutin melakukan kegiatan ekspor kopi, namun mulai terkendala pada akhir-akhir ini. Padahal, komoditas asal sub sektor perkebunan itu memiliki peran penting dalam mendukung kinerja ekspor sektor pertanian. 

"Sebagai negara produsen kopi ke empat terbesar dunia, setelah Brazil, Vietnam dan Colombia, komoditas kopi perlu mendapat perhatian," sebutnya.

Ia mengemukakan, Sumut memiliki beberapa jenis kopi arabica yang sudah dikenal di manca negara, diantaranya Lintong, Mandailing, Sidikalang, Simalungun, Sipirok, Samosir dan Karo. Pada tahun 2020, pihaknya telah menerbitkan 2.630 sertikat karantina ekspor ke 40 negara yang didominasi Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Belgia, Kanada, Singapura, Inggris, Yordania, Taiwan dan Australia.

Menariknya, pemilik PT SMTM, Maria, yang menyambut kehadiran pihak BBKP Belawan, mengaku telah membagikan satu juta bibit tanaman kopi kepada para petani di Kabupaten Dairi. Upaya itu dimaksudkan untuk mendukung produksi kopi Sumut, selain menumbuhkan semangat petani bertanam kopi dan memacu laju ekspor.

"Produktivitas kopi Sumatera Utara sangat bagus dan tersedia untuk diekspor, namun kami terkendala masalah kontainer," tuturnya.

Maria berharap, pihak BBKP Belawan bisa menjadi media komunikasi kepada instansi dan pihak terkait untuk menyelesaikan hambatan tersebut. Permintaan itu segera direspon Andi Yusmanto.

"Segera saya agendakan suatu pertemuan lintas intansi dan para pelaku usaha untuk membahas permasalahan ini," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, mengapresiasi upaya proaktif pihak BBKP Belawan melakukan supervisi.

"Untuk ekspor, kita perkuat sinergisitas. Cari permasalahannya dan dudukan bersama untuk solusinya agar ekspor pertanian tidak bersoal," tandasnya. Fey

Komentar

Berita Terkini