|

Jepang Kian Terpikat Bunga Krisan Sumut

Bunga Krisan asal Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara,  yang mampu memikat negara Jepang, sehingga telah mengimpor sebanyak 190 ribu batang senilai Rp851,7 juta sampai Minggu ketiga Februari 2021, melalui Balai Besar Karantina Pertanian Belawan. Foto Ist  

Medan- Jepang semakin terpikat dengan bunga Krisan yang ditanam para petani Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Terbukti, memasuki pekan ketiga Februari 2021, negara tersebut telah mengimpor 190 ribu batang bunga Krisan, jauh melebihi ekspor perdana di pertengahan tahun 2020 yang berkisar 25 ribu batang senilai Rp104,5 juta.

Berdasarkan sistem perkarantinaan, IQFAST Barantan, mencatat sebanyak 190 ribu batang bunga bernama latin Dendranthema lavandulifolium itu telah empat kali diekspor ke Jepang dengan nilai Rp851,7 juta, hingga Minggu ketiga Februari 2021. Menurut Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Andi PM Yusmanto, pihaknya menyiapkan percepatan layanan fasilitasi karantina untuk ekspor pertanian di Sumut. Selain itu, lanjutnya, pemeriksaan juga dilakukan di gudang pemilik, agar komoditas bisa langsung diberangkatkan saat tiba di pelabuhan laut.

"Kita juga memberikan bimbingan tekknis bagi para petani dan pelaku usaha agar produknya bisa diterima di negara tujuan ekspor," tutur Andi melalui keterangan tertulisnya, Senin (22/02/2021).

Ia mengemukakan, bimbingan teknis dilakukan sesuai pendekatan kmoditas, sehingga diharapkan semua produk unggulan yang ada bisa bersaing di pasar ekspor. Dicontohkannya bunga Krisan, secara teknis harus dikemas dengan cara dan standar negara tujuan. 

"Agar tetap segar hingga ke negara tujuan, komoditas dikirim dengan menggunakan peti kemas berpendingin atau reefer (refrigerated container, red) serta harus bebas dari serangga hidup dan nematoda berjenis Radopholus similis," paparnya.

Seorang personil Karantina Pertanian memeriksa kemasan bunga Krisan yang hendak diekspor, beberapa waktu lalu. Foto Ist

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, mengapreasiasi peningkatan volume ekspor komoditas ekspor unggulan asal Kabupaten Karo itu. Ia mengklaim, peningkatan ekspor sejalan dengan program strategis Kementerian Pertanian di bawah pimpinan Syahrul Yasin Limpo, dalam mendongkrak ekspor pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks). Disebutkannya, gerakan ini mengakomodir semua kepentingan para pelaku pembangunan pertanian dari hulu sampai hilir.

Ali Jamil menambahkan, selaku fasilitator pertanian pada perdagangan internasional, selain melengkapi sarana dan prasarana serta SDM yang mumpuni, pihaknya juga terus memperkuat sinergisitas dengan seluruh entitas.

“Ekspor bukan hanya soal angka, ini adalah kebanggaan bagi kita sebagai bangsa agraris. Barantan siapkan ‘karpet merah’ bagi eksportir pertanian,” tandasnya. Fey


Komentar

Berita Terkini