|

Diduga Kehausan, Sincan Tewas di Kebun Sawit

Akun Facebook korban yang menggunakan nama Kimyzu (Suchy). Foto Ian

Sei Bingai- Nasib tragis menimpa seorang waria yang kerap disapa rekan-rekan satu kosnya dengan sebutan Sincan. Diduga kehausan setelah mendorong sepeda motornya akibat kehabisan bensin, pemilik nama asli Muhammad Eka (31) ini ditemukan tewas di kebun sawit milik Bahtiar Gurusinga di Dusun Durian Lingga Desa Durian Lingga Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat, Selasa (16/02/2021) siang.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Sei Bingai, Ipda MM Ketaren SH, jasad korban ditemukan seorang warga setempat bernama Roman Barus (52). Dalam kesaksiannya, Roman Barus mengaku sebelumnya melihat korban sedang duduk di sebelah sepeda motor Honda Revo BK 2809 RAG yang diparkir di kebun sawit itu, sekira pukul 10.30 WIB. 

"Saat saya mau ke ladang lewat jalan setapak seperti biasa, korban memanggil saya untuk minta tolong di belikan bensin dan air mineral. Katanya, sepeda motornya mogok karena kehabisan bensin," ungkap Roman Barus saat memberikan kesaksian dihadapan aparat kepolisian.

Di saat bersamaan, muncul warga lainnya, yakni Ramlan (64) yang juga hendak ke ladangnya dengan melintasi kebun kelapa sawit itu. Namun, Ramlan segera berlalu dari tempat itu menuju ladangnya sembari meninggalkan korban dan Roman Barus. Tidak berselang lama, Roman Barus meninggalkan korban untuk membeli bensin dan air mineral seperti permintaannya.

Usai membeli bensin dan air mineral, Roman Barus segera kembali ke tempat korban menunggu. Namun, ia justru melihat korban sudah tergeletak. Saat dicoba untuk membangunkannya, korban tidak bergerak sama sekali. Kondisi itu membuat Roman Barus segera memanggil warga sekitar untuk meminta bantuan. Sejumlah warga kemudian memeriksa kondisi tubuh korban dan akhirnya memastikan telah meninggal dunia.

Sebagian warga segera menghubungi Kepala Desa Durian Lingga yang kemudian melaporkan kejadian itu ke pihak Mapolsek Sei Bingai. Kapolsek Sei Bingai, AKP Rismanto J Purba SH segera memerintahkan Kanit Binmas, Iptu Riswansyah, Kanit Reskrim, Ipda MM Ketaren, dan sejumlah personil kepolisian melakukan penyelidikan ke lokasi penemuan mayat. Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara, berikut keterangan sejumlah saksi mata, disimpulkan korban tewas diduga akibat penyakit yang telah dideritanya. 

Mengenai tangan korban yang terlihat membiru, pihaknya menduga hal itu merupakan lebam mayat.

"Dari dompet korban ditemukan obat-obatan yang diduga dikonsumsinya sebelum meninggal dunia," ujar Ipda Ketaren.

Sejumlah personil Polsek Sei Bingai melakukan olah tempat kejadian perkara tewasnya Muhammad Eka alias Sincan di kebun kelapa sawit kawasan Dusun Durian Lingga Desa Durian Lingga Kecamatan Sei Bingai, Langkat, Selasa (16/02/2021). Foto Ist

Saat jasad korban berada di RSUD dr Djoelham Binjai untuk dilakukan visum luar, setelah sempat diboyong ke Puskesmas Namutating, sejumlah rekan korban memberikan keterangan yang cukup menggelitik. Salah satunya, rekan korban yang kerap disapa Mak Betty.

"Korban kawan satu kos denganku bang, di daerah Jalan Ngumban Surbakti Medan," ungkap waria ini didampingi rekannya yang dipanggil dengan nama Tara.

Dari mulut Mak Betty tersingkap sedikit kisah hidup rekannya yang merupakan warga Dusun AT II Desa Musam Pembangunan Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat ini.

"Saya sebut Sincan karena suaranya kecil," papar Mak Betty mengawali ceritanya.

Ia mengaku, Selasa (16/02/2021) sekira pukul 03.00 WIB, korban mengeluh asam lambungnya kumat, sehingga hendak berobat ke salah satu kerabatnya di kawasan Dusun Durian Lingga. Meski dicoba untuk menyabarkannya karena hari masih gelap, namun korban tetap bersikukuh untuk pergi berobat dengan mengendarai sepeda motornya.

"Dia pergi berboncengan dengan seorang laki-laki yang posturnya agak gemuk," tuturnya.

Semasa hidupnya, kata Mak Betty, korban merupakan seorang penyanyi yang kerap mengisi acara pernikahan dan keramaian lainnya. Di mata rekan-rekannya, Sincan merupakan pribadi yang ramah dan suka membantu rekan-rekannya. 

"Kami tidak pernah menduga, kepergian Sincan cukup tragis seperti ini," sebutnya.

Berdasarkan akun Facebook korban yang menggunakan nama Kimyzu (Suchy), terekam sejumlah aktivitasnya bersama rekan-rekannya. Sejumlah informasi yang diterima redaksi limakoma.com, ternyata korban sempat menghubungi orang tuanya, sekira pukul 09.00 WIB, untuk memberitahu lokasinya saat itu. Bapaknya kemudian segera menelpon adik korban yang berada di Jambi agar bisa menjemput kakaknya yang kehabisan bensin sepeda motornya. Ian       


Komentar

Berita Terkini