|

Upal Rp50.000 Disinyalir Beredar di Binjai-Langkat

Sejumlah barang bukti yang disita pihak Polsek Padangtualang dari dua tersangka pemalsu uang rupiah. Foto Ist

Padangtualang- Uang palsu (Upal) pecahan nominal Rp50.000 disinyalir beredar di wilayah Kota Binjai dan Kabupaten Langkat. Dugaan itu muncul setelah pihak personil Polsek Padangtualang menangkap dua pelaku pemalsuan uang rupiah, Selasa (17/11/2020) sekira pukul 02.30 WIB.

Menurut Kapolsek Padangtualang, AKP Tarmizi Lubis SH, terungkapnya kasus upal tersebut berawal saat warga menyerahkan M Hapri Ginting alias Hapit (32) warga Dusun Suka Ramai Desa Telaga Said Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat ke Polsek Padangtualang dengan tuduhan melakukan pencurian aksesoris telepon seluler dari salah satu konter di Dusun Karang Sari Desa Tanjung Putus, Senin (16/11/2020) sekira pukul 18.30 WIB. 

"Di Mapolsek, kita menemukan tujuh lembar uang kertas nominal Rp50.000 yang diduga palsu dari dompet tersangka Hapit," papar AKP Tarmizi melalui telepon selulernya, Selasa (17/11/2020).

Menurut keterangan Hapit, lanjutnya, uang palsu itu dibuat bersama rekannya, Jeni Indrawan (33) warga Dusun III Jalan Sunda, kawasan Bakaran Batu Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, di Kelurahan Paya Roba Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai.

"Tersangka Hapit juga mengaku menyimpan 63 lembar upal pecahan nominal Rp50.000 di bawah jok sepeda motor Honda Fit hitam tanpa plat yang dikendarainya," tuturnya

Pada saat pemeriksaan tersebut, kata AKP Tarmizi, tersangka juga menjelaskan perannya dalam pembuatan upal. 

"Peran saya memotong dengan gunting uang palsu ini dan mengedarkannya," aku tersangka Hapit, seperti ditirukan AKP Tarmizi.

Berbekal keterangan tersebut sejumlah personil Polsek Padangtualang kemudian menyambangi lokasi pembuatan upal di kawasan Paya Roba Binjai Barat dan mengamankan Jeni Indrawan. Turut disita, sebilah gunting dan pisau cutter serta lembaran kertas HVS F4, rol plastik bertuliskan Zodiac. 

"Dalam pemeriksaan, tersangka Jeni mengaku menggunakan alat printer untuk mengkopi uang palsu itu sebelum dipotong Hapit dengan menggunakan gunting," sebut AKP Tarmizi. Ian   


Komentar

Berita Terkini