|

Desa Hutanamale bakal Jadi Sentra Kentang Madina

Pjs Bupati Madina, Dahler Lubis menanam kentang bantuan Dinas TPH Sumut yang bersumber dari APBD Tahun 2020 untuk Kelompok Tani Bahagia Desa Hutanamale Kecamatan Puncak Sorik Merapi, awal Nopember 2020 silam. Foto Ist

Panyabungan- Mimpi Desa Hutanamale Kecamatan Puncak Sorik Merapi Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menjadi sentra pertanaman kentang di 'Bumi Gordang Sembilan', julukan untuk kabupaten beribukota Panyabungan ini, bakal terwujud. Lahan subur dan suhu udara tergolong sejuk menjadi modal penting untuk menggapai impian tersebut.

"Struktur tanah yang gembur di ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut seperti Desa Hutanamale itu sangat cocok untuk ditanami kentang," papar Pjs Bupati Madina, Dahler Lubis, melalui telepon selulernya, Selasa (17/11/2020).

Diakuinya, selama ini warga Desa Hutanamale mengandalkan pertanaman hortikultura yang tumbuh subur untuk menghidupi keluarganya. Namun, kata Dahler, sejumlah kendala masih dihadapi para petani setempat, salah satunya infrastruktur jalan yang belum memadai. Selain itu, para petani masih berharap bibit kentang dari luar Desa Hutanamale. Padahal, para petani setempat telah lama menanam kentang sebagai sumber penghasilan keluarganya.

"Waktu saya berkunjung ke Desa Hutanamale beberapa waktu lalu, sejumlah warga mengeluhkan akses jalan rusak itu. Tentunya butuh sinergi pemerintah kabupaten dengan petani untuk mengatasinya," tutur Pejabat Bupati yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Utara ini.

Selain mencoba untuk mengupayakan perbaikan infrastruktur akses jalan desa tersebut, di masa kepemimpinannya yang tergolong singkat di Kabupaten Madina, Dahler berupaya meningkatkan semangat petani dalam bertanam kentang. Ia langsung memimpin penanaman kentang bantuan dari Dinas TPH Sumut yang bersumber dari APBD tahun 2020, untuk Kelompok Tani Bahagia Desa Hutanamale, awal Nopember 2020 lalu.     

"Sebagian hasil panen dari bibit kentang bantuan itu akan kita jadikan bibit lagi untuk pertanaman berikutnya, biar petani bisa menyediakan bibit secara mandiri. Sedangkan sebagian lagi untuk kebutuhan konsumsi," ungkapnya.

Dahler optimistis, bila cara itu diterapkan petani, maka Desa Hutanamale akan mampu memenuhi kebutuhan bibit kentangnya sendiri, sehingga tidak membeli dari luar lagi. 

"Bukan tidak mungkin, bila ketersediaan bibit kentang sudah berlebih, lahan yang belum termanfaatkan di Desa Hutanamale bisa ditanami kentang juga, sehingga mimpi menjadi sentra kentang di wilayah Kabupaten Mandailing Natal bisa terwujud," tegasnya.

Apalagi, Dahler mengklaim, kentang telah menjadi salah satu komoditas unggulan ekspor Sumut di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. Data yang diperolehnya dari pihak Balai Karantina Pertanian Belawan menyebutkan, pada Semester I 2020 (Januari-Juli), ekspor kentang melalui pelabuhan Belawan mencapai 412,2 ton dengan nilai berkisar Rp1,850 miliar. Sementara, pada periode sama tahun sebelumnya, ekspor kentang hanya berkisar 45,5 ton dengan nilai Rp448 juta.

"Malaysia dan Singapura menjadi tujuan ekspor terbesar kentang asal Sumatera Utara," tegasnya.

Perwakilan Dinas TPH Sumut menyerahkan bibit kentang kepada Kelompok Tani Anggrek Tani Desa Partukko Naginjang Kecamatan Harian Kabupaten Samosir, awal Oktober 2020 lalu. Foto Ist
Secara terpisah, Kepala Bidang Hortikultura Dinas TPH Sumut, Bahruddin Siregar, membenarkan adanya bantuan bibit kentang ke Kabupaten Madina. Menurutnya, untuk bantuan budidaya kentang yang bersumber dari APBD tahun 2020, pihaknya mengalokasikan bibit kentang ke tiga kabupaten, yakni Madina (4 hektar), Tapanuli Utara (3 ha) dan Samosir (3 ha). Selain bibit kentang, pihaknya juga menyertakan bantuan pupuk organik sebagai pendukung pertanaman petani. 

"Total areal pertanaman yang mendapatkan bantuan bibit kentang di tiga kabupaten itu seluas 10 hektar dengan 7 ton bibit kentang berikut 25 ton pupuk organik," ujar Bahruddin di ruang kerjanya, kawasan Jalan AH Nasution Medan.

Dijelaskannya, Kabupaten Madina menerima 2,8 ton bibit kentang berikut 10 ton pupuk organik. Begitu juga Kabupaten Taput, menerima 2,1 ton bibit kentang berikut 7,5 ton pupuk organik dan Kabupaten Samosir dengan 2,1 ton bibit kentang berikut 7,5 ton pupuk organik.

"Kita berharap, keinginan Desa Hutanamale menjadi sentra pertanaman kentang di Kabupaten Mandailing Natal bisa terwujud demi peningkatan kesejahteraan petani setempat," sebutnya. Fey




Komentar

Berita Terkini