|

PAPPRI Medan Tampung Aspirasi Pemusik

Sejumlah pengurus PAPPRI Medan, dalam suatu kesempatan. Foto Ist

Medan- Ternyata, kalangan seniman musik di Kota Medan memiliki wadah untuk berkreasi. PAPPRI namanya, singkatan dari Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia. Tugasnya, membina dan melindungi kepentingan pemusik Medan dalam industri musik nasional maupun global.

“Di PAPPRI Medan kita berpikiran visioner saja, yakni bagaimana menjadikan dan menciptakan karya pemusik Kota Medan menjadi barometer musik nasional, bahkan dunia,” papar Ketua PAPPRI Medan, Sayed Faisal Hussein, di Medan, beberapa waktu lalu.

Sebagai komunitas yang menampung aspirasi seniman musik, lanjutnya, PAPPRI Medan terus mendorong sekaligus melakukan berbagai upaya agar para seniman musik Kota Medan, utamanya yang menjadi anggota, bisa membuat musik sendiri dan berkompetisi. 

Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan semacam sinergitas dengan Lembaga Karya Cipta Indonesia (KCI) Sumut dalam melindungi hak cipta para musisi Medan. Dengan kata lain, komunitas ini tak hanya sekadar  wadah silaturahmi, namun juga merancang berbagai program dalam upaya memajukan pemusik dan musik Kota Medan, termasuk hal-hal berbau budaya, karena semua musik yang dikomposing dan diciptakan di bawah naungan PAPPRI.

“Walaupun tetap di bawah PAPPRI, kita sebagai pengurus bisa membantu go publish karena kebetulan saat ini sedang menjalin kerja sama dengan Trendz D Music Singapore,” sebut pria yang di kalangan pemusik Medan kesohor sebagai pentolan Band Produksi Dendam.

Lewat jalinan kerja sama ini, kata Sayed, jika Singapura mau mencari artis Indonesia, khususnya dari Kota Medan, maka PAPPRI siap. Tidak hanya itu, PAPPRI Kota Medan juga telah menyiapkan artis-artis muda dan band muda yang potensial dan andal. 

“Kita semacam konsultan saja, main musik pun cuma menunjukkan sama mereka bahwa usia segini masih oke, masak  yang muda letoy, Cuma itu aja niatnya,” ujar Lead Guitar merangkap vokalis di grup bandnya.

Foto Ist

Ia menyatakan, PAPPRI dalam kiprahnya hanya akan membuat sesuatu yang ekslusif karena hal-hal biasa sudah dilakukan komunitas lain, seperti membuat pagelaran dan lainnya. Kalau pun menampilkan pagelaran, harus mengandung makna edukasi. 

“Seperti sekarang ini, PAPPRI Medan sedang menggelar program youtube berjudul PAPPRICA, yaitu PAPPRI Creation Activation, yang akan dilaunching akhir Oktober 2020," tuturnya. 

Nantinya, program Youtube channel tersebut menampilkan musisi-musisi yang memiliki karya musik orisinil lebih dari lima lagu. Melalui program Youtube, pihaknya ingin menunjukkan kepada nasional, bahkan dunia, khususnya industri musik nasional, pemusik di Kota Medan bisa tampil dan berkarya.  

"Kita berharap dunia bisa melihat, jika selama ini hanya memandang Jakarta, Surabaya atau Bandung, sekarang ada PAPPRI Medan, yang produknya ternyata gak kalah dari kota lainnya," papar Sayed. 

Saat ini, PAPPRI Medan juga sudah membuat kalender kegiatan, berupa tiga even besar yang segera dilaksanakan. Pertama, riset musik, yakni meriset dan menganalisa jenis musik yang disukai anak Medan.

“Ini ada edukatifnya, memperkenalkan musik dan hasil karya anak Medan, supaya ketika dia keluar Kota Medan, bisa ngomong di Medan ada juga musik yang bagus," urainya. 

Kedua, Festival PAPPRI dengan menampilkan pemusik yang memiliki karya musik orisinil, dan yang ketiga Anugerah Musik. Selain membahas perkembangan blantika musik, PAPPRI Medan juga aktif melakukan kegiatan sosial, seperti membantu korban tsunami dan gempa di Donggala, bahkan juga menggelar konser amal untuk membantu rekan musisi yang mengalami musibah sakit dan lainnya. Isvan


Komentar

Berita Terkini