|

Komunitas Porang Kunjungi Dinas TPH Sumut

Kadis TPH Sumut, Dahler Lubis foto bersama dengan pengurus Komunitas Porang Amfunan Sumut di Kantor Dinas TPH, Jalan AH Nasution No 6 Medan, Senin (14/09/2020). Foto Ist  
Medan- Komunitas Porang Amfunan Sumatera Utara (Sumut) berkunjung ke Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumut di kawasan Jalan AH Nasution Medan, Senin (14/09/2020). 

"Kami hanya ingin bersilaturahim sekaligus meminta kesediaan Bapak Kepala Dinas untuk menjadi salah satu dewan pembina di komunitas ini," papar Ketua Komunitas Porang, Mhd Amin Nasution, dihadapan Kadis TPH Sumut, Dahler Lubis di ruang rapat lantai I.

Ia menjelaskan, komunitas porang baru didirikan oleh beberapa petani dan pegiat pertanian, sejak beberapa bulan lalu. Untuk itu, pihaknya mmembutuhkan dukungan dari berbagai pihak terhadap keberadaan Komunitas Porang Amfunan Sumut.

"Dalam waktu dekat, kita berencana untuk beraudensi dengan Bapak Gubernur Edy Rahmayadi," tukasnya yang saat itu didampingi Ketua II, Mamora Nauli Pardomuan Nasution, Ketua III, Azharuddin, Sekretaris, Ir Fuad MMA, Bendahara, Ir Parimpunan Siregar dan Humas, Jonson Karo-karo.

Sementara, salah seorang Dewan Pembina, Parsaulian Tambunan, mengaku mengenal tanaman porang sejak tiga bulan lalu. Bahkan, langsung menanam porang di areal seluas 2 hektar (ha). 

"Di komunitas ini, kami memiliki harapan yang sama, yakni ingin meningkatkan kesejahteraan petani lewat pertanian, salah satunya dengan menanam tanaman porang," ujar Anggota Komisi B DPRD Sumut ini lantas berharap Kadis TPH Sumut memberikan kemudahan dalam pemanfaatan lahan kosong untuk ditanami porang. 

Dahler Lubis mengapresiasi Komunitas Porang Amfunan Sumut tersebut. Hal ini mengingat, tanaman yang masuk dalam kelompok umbi-umbian itu diminati manca negara seperti Korea, Taiwan, Jepang dan China, sehingga memiliki prospek cerah di masa mendatang. Menariknya, porang bisa beradaptasi di semua jenis tanah dan ketinggian tanah, bahkan relatif bertahan di lahan kering.

"Ini cocok untuk dijadikan tanaman investasi, karena baru bisa dipanen di atas umur satu tahun," tuturnya.

Di negara tujuan ekspor, kata Dahler, porang kerap dijadikan tepung untuk digunakan sebagai bahan baku di industri kosmetik, pengental, lem, mi ramen dan campuran makanan lainnya.

"Mudah-mudahan, mellaui tanaman ini, kesejahteraan petani bisa meningkat," tandasnya. Fey

Komentar

Berita Terkini