Berdasarkan pengamatan, pertandingan pada babak final ganda putra tersebut tidak seperti harapan puluhan penonton yang memadati base camp komunitas PBA. Berulangkali, pasangan Ferry/H Doddi melakukan kesalahan yang seharusnya tidak terjadi, sehingga menguntungkan lawannya dalam menambah poin. Hal itu dibenarkan H Dodi saat ditemui usai pertandingan.
"Kondisi kami tidak fit hari ini karena kurang istirahat, sehingga sering melakukan kesalahan yang akhirnya menguntungkan lawan," tukas H Dodi sembari menyeka keringat yang mengucur di wajahnya.
Kendati demikian, ia mengaku tidak kecewa dengan hasil tersebut karena sejak awal memang tidak diunggulkan untuk lolos ke babak final.
"Ini hasil terbaik kami," sebutnya.
Manajer Tim PBA menerima secara simbolis cenderamata dari pihak sponsor di akhir turnamen PBA Cup I, Senin (17/08/2020). Foto Herman Pane |
Di awal set pertama, H Indra getol melakukan tekanan ke jantung pertahanan lawan dengan serangan bervariasi. Sementara, sang lawan melayani permainan cepat dan lugas itu dengan menerapkan pola bertahan yang tergolong rapi dan mulus, sehingga kerap menyulitkan H Indra untuk mengembalikan bola. Histeria penonton kerap bergema saat menyaksikan bola yang dismash tajam H Indra bisa dikembalikan secara mulus lawannya. Tak pelak, aksi saling mengejar poin terjadi di awal set pertama itu hingga kedudukan sementara 7-8 untuk keunggulan H Indra.
Seakan tidak ingin terus menjadi target serangan H Indra, lawannya mulai mengubah taktik permainan. Ferry mencoba mengombinasikan teknik bertahan dengan menempatkan bola-bola pendek di depan net sekaligus melakukan penyerangan saat lawannya lengah. Ternyata, teknik tersebut sukses untuk mengumpulkan poin hingga menutup set pertama dengan skor 21-10 untuk kemenangan Ferry.
Belajar dari kegagalan sebelumnya, H Indra mencoba lebih berhati-hati saat bertanding di set kedua. Penempatan bola di sisi sudut kiri lawan menjadi modalnya untuk menambah pundi-pundi angkanya. Pertarungan sengit kembali terjadi saat Ferry mulai mencoba menutupi kelemahannya tersebut dengan menyerang lawan melalui back hand spin yang terarah. Bahkan, ia mampu menggapai angka 20, saat H Indra berada di posisi 17. Berkat kegigihannya, H Indra mampu menyamakan kedudukan menjadi 20-20, sehingga deuce dilakukan.
Adrenalin penonton, mayoritas istri para peserta yang tergabung dalam Ibu-ibu Pimpong Bumi Asri (IPBA) kembali terpacu. Beragam teriakan dukungan semangat terlontar, sehingga kian membuat riuh arena pertandingan. Suasana sempat hening, bahkan seakan mencekam, saat kembali terjadi reli panjang yang diperagakan kedua finalis. Smash keras yang berulangkali dilakukan H Indra, mampu dikembalikan lawannya secara mulus. Justru H Indra yang akhirnya kehilangan konsentrasi akibat serangannya selalu bisa dipatahkan lawan. Hingga akhirnya, kedudukan tetap berimbang di angka 24-24.
Diduga kelelahan, H Indra justru membuat dua kali kesalahan fatal dengan menempatkan bola di luar meja pertandingan. Sontak, kemenangan diraih lawannya dengan skor 24-26, sekaligus menjadi juara pertama pada tunggal putra PBA Cup I.
"Ini memang layak menjadi partai puncak turnamen Pimpong Bumi Asri. Kualitas permainan berimbang, serta teknik yang diperagakan kedua finalis sangat variatif," komentar Penasihat PBA, H Darwin Nasution.
Koordinator IPBA, Hj Adhe Febrina, bersama sebagian anggota yang setia mendukung para peserta turnamen PBA Cup I. Foto Herman Pane |
Sementara, Manajer Tim PBA, H Dodi Thaher, memuji semangat bertanding seluruh peserta dalam turnamen ini, termasuk kaum ibu yang tergabung dalam IPBA.
"Kehadiran ibu-ibu menambah turnamen tenis meja ini semakin meriah dan semarak," ujarnya.
Ia berharap, jalinan silaturahim ini akan berlanjut di masa mendatang demi Ukhuwah Islamiyah antar sesama warga Komplek Bumi Asri Medan.
"Kami berharap, acara penyerahan hadiah kepada para pemenang yang berlangsung di Parapat nanti juga akan dihadiri anggota IPBA," imbaunya.
Semarak kemerdekaan tim Pimpong Bumi Asri, di akhir turnamen. Foto Herman Pane |
"Klinik Pramita Laboratorium tetap mendukung kegiatan olahraga di masa pandemi Covid-19, apalagi untuk menyemarakkan Dirgahayu Kemerdekaan RI yang ke-75 tahun ini, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan," tandasnya. Fey