Berdasarkan pengamatan, babak semifinal ganda putra itu berlangsung sengit. Pada pertandingan ganda pertama, duet Ferry/H Dodi Thaher dipaksa bermain tiga set oleh lawannya, H Darwin Nasution/H Didit. Di set pertama, H Darwin/H Didit unggul dengan skor 21-16.
Namun, pasangan Ferry/H Dodi yang sejak awal disebut-sebut sebagai 'kuda hitam' dalam turnamen itu segera membalas kekalahan di set pertama dengan angka 21-18. Posisi imbang tersebut menjadikan pertarungan kian sengit. Apalagi teriakan dari puluhan suporter dari pinggir arena pertandingan, utamanya para istri peserta yang tergabung dalam komunitas Ibu-ibu PBA (IPBA) di bawah komando Hj Adhe Febrina, terus membahana sebagai dukungan kepada sang 'kuda hitam'. Satu hal yang mendorong duet Ferry/Dodi kian percaya diiri dan akhirnya membukukan kemenangan dengan skor 21-16, sekaligus memastikan satu tiket ke babak final.
Ia mengaku, sejak awal hanya menargetkan masuk babak semifinal dengan menjadi runner up grup, mengingat seluruh lawan yang dihadapi tergolong berat. Namun, saat mampu mengalahkan tujuh pasangan lain dalam babak penyisihan di Green Hill, Sibolangit, sekaligus menjadi juara Grup, kepercayaan dirinya semakin meningkat.
"Waktu itu langsung saya bilang ke pasangan, kita pasti bisa masuk babak final," sebut pria yang terlihat bugar meski telah berusia 62 tahun ini.
Sementara, pada pertandingan ganda putra kedua, pasangan Fahri/Mulyawanto membukukan kemenangan dua set langsung atas lawannya, H Effendi Batubara/H Haryadi dengan skor 21-18, 21-16. Pertarungan sengit juga terjadi saat memperebutkan tiket ke final dalam nomor tunggal putra. Pada tunggal pertama, HM Dewasa memaksa lawannya, Ferry bermain tiga set, setelah kalah pada set pertama dengan skor 13-21. Di set kedua, pria yang kesehariannya merupakan Aparatur Sipil Negara di Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumut itu sukses mengukir kemenangan dengan skor 21-19.
Pihak Pramita Laboratorium, diwakili H Ismet, bersama stafnya, melayani para peserta turnamen PBA Cup I di sekitar arena pertandingan. Foto Herman Pane |
Tapi, hal itu tidak banyak membantu HM Dewasa yang seakan frustasi karena bola pengembaliannya kerap keluar. Tak pelak, Ferry menutup set ketiga dengan angka 21-19, sekaligus memastikan tiket pertama ke babak final tunggal putra.
Keseruan juga terjadi saat pertandingan antara Erdi Lubis melawan H Hendry Indra. Bermain dengan pola bertahan, Erdi Lubis sukses mengukir kemenangan di set pertama dengan skor 21-16. Keadaan itu justru dibalikkan H Indra di set kedua dengan skor 21-16. Diduga kelelahan, Erdi Lubis hanya mampu mengumpulkan 12 poin, saat H Indra menutup set ketiga dengan angka 21.
Para peserta yang telah lolos dari babak penyisihan di Green Hill Sibolangit, beberapa waktu lalu. Foto Herman Pane |
"Secara umum, kualitas permainan rata-rata berimbang, sehingga enak ditonton," papar H Darwin.
Pada kesempatan itu, pihaknya berterimakasih atas peran aktif dari pihak Pramita Laboratorium yang mendukung turnamen PBA Cup I dengan menyediakan layanan pemeriksaan tensi dan gula darah kepada setiap peserta sebelum pertandingan dimulai. Bahkan, setiap peserta dibekali masker dan sehelai handuk untuk digunakan selama mengikuti turnamen.
"Terima kasih atas dukungan pihak Pramita Laboratorium di bawah komando Bapak Haji Ismet dalam turnamen ini. Semoga, kedepan bisa bekerja sama lagi dengan komunitas Pimpong Bumi Asri," harap H Darwin.
Beberapa anggota IPBA yang memberikan dukungan kepada para peserta turnamen. Foto Herman Pane |
"Terima kasih juga atas kehadiran para istri peserta turnamen yang tergabung dalam komunitas Ibu-ibu Pimpong Bumi Asri, sehingga turnamen ini semakin semarak dan meriah," tuturnya.
Secara terpisah, salah seorang peserta turnamen, H Didit, mengaku penasaran dengan kekalahannya.
"Turnamen ini harus rutin dilakukan. Tidak perlu menunggu momen 17 Agustus, kalau perlu, setiap hari libur nasional, kita buat turnamen tenis meja," tandas. Fey
Sebagian anggota IPBA yang memberikan dukungan ke Green Hill Sibolangit, beberapa waktu lalu. Foto Herman Pane |