|

Sumut Optimis Capai Target 5,4 Juta Ton GKG

Kadis TPH Provsu, Ir Dahler Lubis MMA didampingi Kasubbag Program, Fahri, menjelaskan produktivitas padi Sumut, di ruang kerjanya, kawasan Jalan AH Nasution Medan, Senin (5/8/2019). Foto Fey 
Medan- Pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) optimistis mampu mencapai target 5,4 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) pada tahun 2019.

"Semester pertama tahun 2019, produksi padi Sumatera Utara sudah 2,811 juta ton. Kita optimistis, target produksi padi sebanyak 5,4 juta ton gabah kering giling akan tercapai," papar Kepala Dinas TPH Provsu, Ir Dahler Lubis MMA, di ruang kerjanya kawasan Jalan AH Nasution Medan, Senin (5/8/2019) pagi.

Ia mengklaim, peningkatan produksi terjadi karena luas panen meningkat, sehingga mendongkrak produktivitas padi. Dijelaskannya, target luas panen padi di Sumut pada tahun 2019 seluas 1.026.978 hektar (ha). Hingga Juni 2019, kata Dahler, realisasi panen padi sudah lebih dari 50%, yakni berkisar 548.188 ha. Begitu juga dengan produktivitas padi, meningkat dari 48 kwintal menjadi 51,20 per ha.

"Tahun 2018, produksi padi Sumatera Utara mencapai 5,3 juta ton gabah kering giling. Jika dikonversi ke beras, berkisar 3,3 juta ton beras. Sementara, kebutuhan beras masyarakat berkisar 1,7 juta ton, sehingga Sumatera Utara surplus 1,6 juta ton beras," ungkap Dahler lantas menambahkan, pihaknya fokus pada pengembangan lima komoditas strategis, yakni padi, jagung, kedelai, cabai merah dan bawang merah.

Sebelumnya, Gubsu Edy Rahmayadi berencana memperluas pertanaman padi dengan sistem jajar legowo (jarwo), setelah melihat keberhasilan di sejumlah daerah.

"Sistem Jarwo di beberapa kabupaten yang menjadi daerah percontohan untuk teknologi itu bisa menghasilkan sembilan ton per hektar dan itu cukup bagus," ujar Gubsu saat melihat pertanaman padi sistem Jarwo di Desa Sei Buluh, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), Provsu, beberapa waktu lalu.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumut, Khadijah El Ramija Lubis yang ikut mendampingi Gubsu menjelaskan, sistem Jarwo merupakan teknologi budi daya terpadu padi sawah irigasi berbasis tanaman jajar legowo 2 : 1 atau 200 ribu rumpun per ha dengan alat mesin tanam padi yang disebut Jarwo Transplanter.

"Hingga tahun 2018, luas lahan percontohan menggunakan teknologi Jarwo mencapai 1.174 hektar yang tersebar di Kabupaten Langkat, Deliserdang, Serdangbedagai, Batubara, Asahan, Labuhanbatu dan Tapanuli Selatan," sebutnya. Fey
Komentar

Berita Terkini