|

Calhaj Kloter 7 Persiapan ke Arafah

Ketua TPHD Sergai, Ir H Soekirman, bersama sejumlah calhaj usai melakukan persiapan menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji, yakni wukuf di Padang Arafah dan melontar Jumrah. Foto ist
Mekah- Menjelang puncak ibadah haji, wukuf di Padang Arafah dan melontar jumrah, sejumlah persiapan dilakukan masing-masing sektor TPIH. 

Menurut Ketua TPHD Serdangbedagai (Sergai), Ir H Soekirman, yang tergabung dalam kloter 7, persiapan diperlukan agar para calhaj siap secara fisik dan mental.

"Baik KBIH maupun petugas haji mengadakan tatap muka dengan jamaah di maktab masing-masing," ungkapnya melalui WhatsApp kepada Kadis Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sergai, Drs H Akmal MSi, Senin (5/8/2019).

Ia mengemukakan, penyuluhan kesehatan juga gencar dilakukan. Tim kesehatan haji sektor 1 daerah Syisyah melakukan bimbingan agar kondisi para calhaj tetap fit.

“Para calon haji diajak bergembira dengan role play peregangan otot masing-masing secara berjajar, memijat teman didepannya dan sebaliknya,” sebut Soekirman yang juga Bupati Sergai, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Setelah selesai, lanjutnya, para calhaj dianjurkan untuk selalu minum air yang disediakan, memakai penutup kepala, masker tutup mulut/hidung, payung dan kacamata gelap serta memakai alas kaki. Dianjurkan juga untuk meminum oralit dicampur air kemasan yang tersedia.

"Kondisi itu terutama pada saat prosesi ibadah haji di Armuna (Arafah, Musdalifah dan Mina, red)," tuturnya lantas menambahkan, personil TPHD kloter 7 tetap melayani para calhaj sehari-hari di Ruangan 627 lantai 6 Hotel Rehab Al Mohabbah maktab 117.

"Setiap hari, rata-rata 20 sampai 30 calon haji berobat ke posko TPHD ini," sebutnya.

Guna mengurangi para calhaj mengunjungi Masjidil Haram, kata Soekirman, sejak 5 Agustus 2019 bus gratis tidak lagi melayani para calhaj. Pihaknya menganjurkan para calhaj sholat sunat dan fardhu di Masjid sekitar maktab yang semuanya berada di kawasan Tanah Haram Mekah Al Mukarromah.

"Ini dilakukan untuk memberi kesempatan para calon haji gelombang kedua yang baru datang untuk melakukan tawaf ifadah dan sa'i serta bagi yang sudah terlebih dahulu dianjurkan ibadah di tempat masing-masing," ujarnya.

Mengenai makan, Soekirman menjelaskan, pihak Daker Mekah tidak lagi menyediakan konsumsi katering selama enam hari, yakni 3 hari sebelum wukuf di Arafah dan tiga hari setelah prosesi ibadah haji di Mina. Setelah itu, katering akan kembali normal sampai jadwal kepulangan ke tanah air.

Begitu juga pelaksanaan puasa sunat Dzulhijjah, pihaknya menganjurkan dilakukan selama tujuh hari sejak 1 hingga 7 Dzulhijjah.

“Besar sekali pahala melaksanakan puasa sunat ini, hadits dan riwayat mencatat puasa Dzulhijjah hari pertama dikenal sebagai puasa Nabi Adam AS, hari kedua Nabi Yunus AS, ketiga Zakaria AS, keempat Isa AS, ke lima kelahiran Nabi Musa AS, ke enam Allah bukakan pintu kebaikan semua Nabi serta hari ke tujuh pintu neraka dikunci dan belum dibuka hingga 10 Dzulhijjah,” urai Soekirman.

Pada kesempatan itu, pihaknya menyarankan para calhaj yang suka belanja berbagai barang dari tanah suci untuk mengirimkan barang belanjaan melalui jasa kargo. Apalagi, jasa ekpedisi angkutan sangat banyak di setiap maktab dengan harga berkisar 14 Real per kg dengan minimal pengiriman seberat 10 kg.

"Barang akan dikirim sampai ke depan pintu rumah calon haji Indonesia," tukasnya lantas menerangkan, untuk maktab 117, jasa pengiriman barang berada di lantai tiga restoran Indonesia.
 AA
Komentar

Berita Terkini