|

BKSDA Rehabilitasi Bayi Orangutan di Sibolangit


Sibolangit- Bayi orangutan yang dievakuasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dari Desa Teladan Jaya, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya, masih menjalani proses rehabilitasi di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (22/8/2019).

Menurut Dokter Hewan Senior Yayasan Ekosistem Leuser (YEL)-SOCP, yakni lembaga Rehabilitasi dan Karantina Program Konservasi Orangutan Sumatera, red), drh Yenny Saraswati, proses rehabilitasi dilakukan dokter hewan mengingat bayi orangutan itu masih membutuhkan asupan gizi setelah terpisah dari induknya.

Bayi orangutan itu, lanjutnya, dievakuasi dalam keadaan perut kembung dan mengalami bersin-bersin. "Bayi orangutan itu masih menjalani perawatan di Pusat Rehabilitasi dan Karantina Program Konservasi Orangutan Sumatera di  Sibolangit. Kondisinya secara berangsur mulai membaik," ujar drh Yenny.

Hingga kini, pihaknya masih terus memantau kondisi kesehatan bayi orangutan tersebut. Pemeriksaan kesehatan lanjutan dan perawatan intensif akan terus dilakukan mengingat orangutan tersebut masih tergolong bayi.

"Secara kondisi alamiah, bayi orangutan itu seharusnya masih sangat bergantung pada induknya. Bayi orangutan itu masih sangat membutuhkan susu, asupan gizi dari induknya, sehingga, dibutuhkan asupan gizi lain sebagai pengganti," papar drh Yenny.

Ditambahkannya, bayi orangutan itu dievakuasi BKSDA dan pihak YEL dari Desa Teladan Jaya, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya, Selasa (20/8/2019). Bayi orangutan itu diserahkan warga dalam kondisi kurang sehat.

"Setelah kondisi bayi orangutan ini membaik, rehabilitasi dan karantina dilanjutkan dengan proses adaptasi terhadap lingkungan baru, termasuk bergabung dengan orangutan lain yang ada di sana. Orangutan ini akan dilatih, sehingga bisa kembali kepada keahlian alaminya. Kemudian, bisa dikembalikan ke alam liar," sebutnya. Yohana Zira

Komentar

Berita Terkini