|

Warga Desa Sibulan-bulan Taput Butuh Bronjong Jalan

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar. Foto Int
Medan- Ratusan warga Desa Sibulan-bulan Kecamatan Purbatua Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) sangat membutuhkan pembangunan bronjong di jalan desa yang longsor akibat banjir di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru pada Desember 2018. 

Hal itu dikemukakan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara (Sumut), Drs Abyadi Siregar usai menyerahkan ratusan tandatangan masyarakat Desa Sibulan-bulan kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis, di gedung DPRD Sumut, kawasan Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (8/7/2019).

“Surat berisi ratusan tandatangan masyarakat Desa Sibulan-bulan itu kami serahkan langsung kepada Kepala BPBD Sumut disela-sela rapat paripurna DPRD Sumut," ujarnya.

Berdasarkan pengakuan warga, kata Abyadi, terjangan air Sungai Batangtoru itu tidak hanya menyebabkan jalan utama desa longsor, tapi menghancurkan pertanaman padi dan tanaman lainnya yang dikelola petani. Ditambahkannya, warga bersama Kepala Desa Sibulan-bulan, Patar Hasudungan Parapat, juga telah menyurati Camat Purbatua, Bupati Taput, bahkan Gubsu Edy Rahmayadi, namun hingga kini belum ditanggapi.

"Makanya kita sarankan warga untuk menyurati Kepala BPBD Provinsi Sumatera Utara," tukasnya.

Ia juga berupaya menemui secara langsung Kepala BPBD Provsu agar surat permohonan warga Desa Sibulan-bulan tersebut bisa segera direspon. Ironisnya, Kepala BPBD Provsu justru mengaku belum pernah menerima surat permohonan warga Desa Sibulan-bulan. Padahal, menurut Kades Sibulan-bulan, surat permohonan warga telah diantarkan langsung ke Kantor BPBD Provsu di kawasan jalan Binjai, beberapa waktu lalu.

"Pak Riadil (Kepala BPBD provsu, red) tadi bilang, belum menerima surat itu,” ujarnya.

Abyadi menyatakan harapan warga Desa Sibulan-bulan kepada pihak BPBD Provsu untuk segera membangun bronjong jalan penahan terjangan air Sungai Batangtoru. “Menurut Pak Riadil, mungkin akan ditampung pada tahun 2020. Kalau tahun ini, tidak mungkin lagi. Jadi, masyarakat Desa Sibulan-bulan harus bersabar. Kita tunggu lah,” tandasnya. Fey


Komentar

Berita Terkini