|

Belanda Dukung Pariwisata Sumut

Sekda Provsu, Hj Sabrina menerima kunjungan rombongan Kedutaan Besar Negara Belanda untuk Indonesia di Ruang Rapat Raja Djunjungan Lubis, Lantai 9 Kantor Gubernur Sumut kawasan Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Selasa (30/7/2019). Foto Ist
Medan- Kepala Konselor untuk Urusan Ekonomi Kedutaan Besar Belanda di Jakarta, Hans de Brabender, membuka diri untuk kerja sama di semua bidang yang mendukung pariwisata di Sumut. Utamanya, bidang edukasi yang mendukung percepatan sektor pariwisata.

"Pariwisata itu tidak berdiri sendiri karena banyak hal yang mendukung," ungkapnya di depan Sekda Provsu, Hj Sabrina di ruang kerjanya lantai 9 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Selasa (30/7/2019).

Hans mengingatkan, banyak hal-hal kecil yang terlupakan. Salah satunya edukasi kepada masyarakat. Dicontohkannya, mengedukasi masyarakat untuk sektor hospitality, mengedukasi masyarakat seputar konservasi dan pelestarian lingkungan, edukasi tentang pengelolaan air, dan bidang lainnya yang pada akhirnya akan mendukung pariwisata.

“Edukasi merupakan investasi jangka panjang, karena yang dibangun adalah karakter SDM atau masyarakat setempat yang akan merawat dan melestarikan daerah wisata itu sendirinya,” paparnya.

Sekda Provsu, Hj Sabrina menyambut positif tawaran kerja sama tersebut. “Sektor pariwisata memang salah satu prioritas kita, khususnya Danau Toba. Pemerintah pusat juga sangat aktif memberikan dukungan. Bahkan, hari ini, Pak Jokowi sedang kunjungan (ke Sumut, red) salah satunya terkait pengembangan wisata Danau Toba itu,” sebutnya.

Ia mengakui, tidak mudah dan tentunya membutuhkan proses panjang untuk menjadikan Danau Toba sebagai "Bali Baru". Menurutnya, dibutuhkan sinerji antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah. Selain itu, kata Hj Sabrina, kerja sama dan masukan dari pihak luar dan para ahli sangat dibutuhkan.

"Seperti kerja sama yang kita bahas hari ini. Mudah-mudahan, dengan sinerji yang baik antar pemerintah dan dukungan serta bantuan kerja sama, bisa membantu mempercepat perwujudan apapun yang menjadi tujuan kita,” tuturnya.

Pertemuan diakhiri dengan kesepakatan untuk membuat kerangka acuan atau kerangka kegiatan dari masing-masing dinas. Diharapkan, pada pertemuan berikutnya, sekira akhir tahun 2019, tinggal membahas teknis dan menjalankan proyek tersebut. Untuk kerja sama tersebut, pemerintah Belanda menyatakan kesiapannya untuk menggelontorkan dana senilai 200.000 Euro, setara kurang lebih Rp3 miliar.

Tampak hadir, Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl, Konsul Kehormatan Belanda, Ony Hindra Kusuma, Senior Advisory of Economic Policy Kedutaan Belanda, Charles A Widjaja, Konsulat Belanda Satyananda Kusuma serta sejumlah pimpinan OPD Pemprovsu. Hendra

Komentar

Berita Terkini