|

Wagubsu Hadiri GPM di Dinas Ketapang TPH Sumut

Wagubsu H Surya didampingi Kadis Ketapang TPH Sumut, H Rajali, berdialog dengan Pimpinan Wilayah Bulog Sumut, Budi Cahyanto, saat GPM di halaman kantor Dinas Ketapang TPH Sumut, kawasan Jalan AH Nasution Medan, Sabtu (20/08/2025) pagi. Foto Fey
Medan - Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) H Surya, menghadiri kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak secara nasional dari halaman Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ketapang TPH) Sumut, kawasan Jalan AH Nasution Medan, Sabtu (30/08/2025) pagi. 

Dalam sambutannya, Wagubsu menyatakan, program ini digelar serentak di 354 titik di seluruh kabupaten/kota, dalam upaya meminimalisir harga beras yang masih relatif mahal di pasaran.

“Dalam zoom meeting tadi, kita sudah melaporkan kepada Menteri Pertanian, baru sebesar 85 persen kecamatan di 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara yang baru melaksanakan GPM hari ini. Sisanya, kami berharap segera menyusul agar masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan dengan harga murah," paparnya di sela meninjau stan Bulog.

Diakui, pelaksanaan GPM yang telah berlangsung selama satu bulan terakhir belum mampu mengembalikan harga beras ke kisaran normal, berkisar Rp13.100 per kg.

"Saat ini, harga beras turun Rp500 per kilogram dan kita optimistis melalui GPM yang melibatkan seluruh pihak, termasuk Bulog dan stake holder, harga beras bisa kembali stabil," sebutnya.

Pada kesempatan itu, Wagubsu mengingatkan pentingnya perhatian khusus kepada warga di Kepulauan Nias yang masuk dalam kategori daerah tertinggal.

"Program pangan murah harus mampu menjangkau wilayah kepulauan agar masyarakat tidak semakin terbebani," tegasnya.

Sementara, Pimpinan Wilayah Bulog Sumut, Budi Cahyanto, mengklaim telah membuka 474 titik distribusi pangan murah. Jumlah tersebut melampaui jumlah kecamatan di Sumut yang mencapai 455 kecamatan.

"Distribusinya melibatkan Bulog, RPK, kepolisian, TNI, serta pemerintah daerah, dengan HET (Harga Eceran Tertinggi, red) beras medium di Sumatera Utara Rp14.000 per kilogram dari harga pasar saat ini mencapai Rp15.100 per kilogram," tutur Budi.

Pihaknya meyakini, kegiatan GPM yang dilaksanakan setiap hari, berikut musim panen raya yang berlangsung di sejumlah kabupaten, mampu menurunkan harga beras di pasaran dalam dua pekan mendatang.

"Di GPM, beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, red) dijual seharga Rp11.300 per kilogram di gudang Bulog, kaeena ada subsidi ongkos angkut dari pihak Bank Indonesia," tukasnya lantas menambahkan, total beras yang disalurkan melalui GPM di Sumut mencapai lebih dari 1.000 ton per hari, dari target awal sebanyak 414 ton.

Khusus daerah kepulauan seperti Nias Selatan, termasuk Pulau Batu dan Pulau Telo, Budi menjelaskan, distribusi dibantu oleh TNI AL menggunakan kapal perang karena kapal pengangkut sebelumnya mengalami kerusakan. 

"Kami juga mengajukan perpanjangan distribusi hingga 10 September,” urainya.

Di sela kegiatan, Kepala Dinas Ketapang TPH Sumut, H Rajali, mengemukakan, GPM bukan sekadar upaya jangka pendek, tetapi bagian dari strategi menjaga ketahanan pangan dan menekan inflasi daerah. Diharapkan, dukungan lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, Bulog, hingga Bank Indonesia, mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

“Kita harus optimis. Dengan panen yang berjalan baik, pasokan lancar, dan distribusi merata, harga beras di Sumut akan segera stabil,” ujarnya. 

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketapang TPH Sumut, Ahmad Fauzan, yang ditemui di stan Bulog, menyebutkan, harga beras SPHP di GPM kali ini hanya Rp55 ribu per kemasan 5 kg, dari HET senilai Rp 62.500 per kemasan 5 kg. Begitu juga Minyakita dijual Rp 15.500 per liter, dan telur ayam Rp26.000 per kg.

"Itu tadi permintaan masyarakat yang berbelanja tadi kepada Bapak Wagubsu dan langsung disetujui," ungkap Fauzan.

Dalam zoom meeting sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan, GPM dilakukan untuk menstabilkan harga beras yang sebelumnya bergejolak. Menurutnya, GPM ini merupakan sinergi Kementerian Koordinasi Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian BUMN, TNI, Polri, Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, Pos Indonesia, Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), ID Food, dan PT Perkebunan Nasional.

"Gerakan Pangan Murah ini merupakan upaya nyata untuk menjaga stabilisasi pangan khususnya beras agar terjangkau dan dapat diakses masyarakat dengan harga yang baik," tandasnya. Fey

Komentar

Berita Terkini