|

2023, Sumut Optimis Mampu Swasembada Bawang Merah

Kabid Hortikultura Dinas TPH Sumut, Lambok Turnip, didampingi Kepala Seksi Perbenihan dan Penanganan Mutu, Mohd Adli Putra (kiri) dan Kepala Seksi Sayuran dan Tanaman Obat, Adri Airil Nasution (kanan), dalam jumpa pers di Medan, Senin (14/11/2022). Foto Fey
Medan | Setelah cabai merah, pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut optimistis mampu mewujudkan swasembada bawang merah di tahun 2023. Selain bantuan reguler, baik bersumber dari APBD Sumut maupun APBN Tahun Anggaran 2022, dalam Penambahan APBD (P-APBD) 2022, dialokasikan pengadaan bibit bawang merah berlabel biru, berikut sarana produksi pertanian (saprodi) ke sejumlah kabupaten/kota.

“Ada lima kabupaten dengan total areal pertanaman seluas 26 hektar yang akan menerima bantuan bibit bawang merah berikut saprodinya dalam P-APBD Sumut 2022,” ungkap Kepala Bidang Hortikultura Dinas TPH Sumut, Lambok Turnip, dalam jumpa pers di Medan, Senin (14/11/2022).

Ia menyatakan, kelima kabupaten/kota dimaksud yakni, Karo, Serdangbedagai, Simalungun, Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan. Tidak hanya itu, kata Lambok Turnip, dalam P-APBD Sumut 2022 juga dialokasikan bantuan benih cabai merah berikut saprodi untuk areal pertanaman seluas 56 Ha di tujuh kabupaten, masing-masing, Deliserdang, Sergai, Batubara, Padang Lawas Utara, Karo, Dairi, dan Pakpak Bharat.

Sementara, Kepala Seksi Sayuran dan Tanaman Obat Bidang Hortikultura Dinas TPH Sumut, Adri Airil Nasution, yang turut hadir dalam jumpa pers tersebut menegaskan, optimisme Sumut mampu mewujudkan swasembada bawang merah tersebut bukan tanpa alasan. Saat ini, sebesar 70% dari kebutuhan bawang merah masyarakat Sumut sebanyak 46.065 ton, telah mampu dipenuhi para petani setempat. 

“Para petani bawang merah di Sumatera Utara sudah memproduksi sebanyak 51.655 ton umbi basah, setara dengan 33.059 ton umbi kering dari areal panen seluas 4.190 hektar,” paparnya yang hadir bersama sejawatnya, Kepala Seksi Perbenihan dan Penanganan Mutu Bidang Hortikultura Dinas TPH Sumut, Mohd Adli Putra.

Pihaknya juga kerap mengimbau petani penerima bantuan untuk.menyisihkan sebagian kecil hasil panennya untuk dijadikan bibit. Tujuannya, agar para petani tidak kesulitan lagi mendapatkan bibit bawang merah berkualitas saat hendak memulai pertanaman berikutnya. Hal ini mengingat, para petani masih mengandalkan pasokan bibit bawang merah dari Pulau Jawa setiap hendak melakukan pertanaman.

Mengenai ketersediaan bibit bawang merah, Mohd Adli Putra mengklaim terus berupaya menumbuhkembangkan para penangkar agar mampu memenuhi kebutuhan petani. 

“Minggu lalu kita baru melakukan pertemuan dengan para penangkar dari 10 kabupaten/kota yang menjadi sentra pertanaman bawang merah, di Hotel Sibayak Internasional, Berastagi Kabupaten Karo,” sebutnya. 

Adli mengakui, pertemuan tersebut membahas peningkatan kualitas dan produktivitas bibit bawang dalam upaya menggapai kemandirian bibit, sehingga para petani tidak lagi bergantung dari pasokan Pulau Jawa.

“Kita berharap bantuan yang telah diberikan kepada sejumlah penangkar bibit bawang merah mampu memacu mereka untuk meningkatkan produktivitas sekaligus kualitas bibit yang dihasilkan,” ujarnya.

Secara terpisah, Plt Kadis TPH Sumut, Hj Lusyantini, menyatakan, upaya menggapai swasembada bawang merah akan kembali menjadi fokus perhatian pihaknya pada Tahun Anggaran 2022. Salah satunya melalui perbaikan sistem penyaluran bantuan bibit dan saprodi ke para anggota kelompok tani (poktan) penerima.

“Tahun 2023, sistem pendistribusian akan dilakukan per triwulan (tiga bulan, red),” sebutnya.

Lusyantini berdalih, pendistribusian per triwulan dilakukan untuk mengantisipasi minimnya ketersediaan bibit yang selama ini menjadi penghambat. Selama ini, para anggota poktan kerap harus menyesuaikan jadwal tanam dengan datangnya bantuan dari pemerintah. Padahal, seharusnya para petani sudah mulai melakukan pertanaman. Namun, karena ketiadaan bibit, akhirnya pendistribusian tidak dilakukan sesuai jadwal tanam petani.

“Dengan sistem pendistribusian per triwulan, bantuan akan diterima petani sesuai jadwal mereka menanam,” tukasnya.

Ia berharap, perubahan pendistribusian mampu mendorong peningkatan produktivitas petani, sehingga Sumut  mampu mewujudkan swasembada bawang merah pada tahun 2023. Fey

Komentar

Berita Terkini