|

Desa Wisata Langkat bukan Sekadar Mimpi

Wagubsu Musa Rajekshah (paling kanan, red) mendengarkan penjelasan seputar rencana pemanfaatan irigasi untuk pengembangan ikan jurung di Desa Timbang Jaya Kecamatan Bahorok, Minggu (16/01/2022). Foto Fey

Bukit Lawang- Ternyata, Provinsi Sumatera Utara tidak main-main dalam pengembangan wisata Bukit Lawang-Tangkahan di Kabupaten Langkat serta Kabupaten Karo. Melalui Wagubsu Musa Rajekshah, berbagai persiapan telah dilakukan. 

    Keseriusan itu semakin terlihat jelas dari pertemuan lanjutan Wagubsu yang dihadiri seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di jajaran Pemprovsu di Aula Hotel Rindu Alam Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat, Minggu (16/01/2022). Bukan sekadar meminta rencana kerja dari masing-masing OPD dan pihak terkait, tapi juga progress yang telah dilakukan dalam upaya mewujudkan keinginan tersebut.

    “Kita kembali berkumpul disini untuk mendengar progress yang telah dilakukan masing-masing OPD terkait,” papar Wagubsu yang kerap disapa Ijeck ini mengawali pembicaraan.

    Dalam kegiatan bertajuk Rapat dan Kunjungan Lapangan terkait Pemantapan Rencana Kerja Pengembangan Potensi Pariwisata Bukit Lawang-Tangkahan ini, Kepala Bappeda Langkat, Rina W Marpaung, menyatakan telah bertemu dengan pihak tujuh desa pariwisata yang dilibatkan dalam program ini, yakni empat desa di Kecamatan Bahorok dan tiga desa di Kecamatan Sei Batang Serangan.

    “Tujuh desa dimaksud adalah Timbang Jaya, Sampe Raya, Timbang Lawan dan Perkebunan Bukit Lawang di Kecamatan Bahorok serta Desa Sei Musam, Sei Serdang dan Namo Sialang di Kecamatan Batang Serangan,” tuturnya.

    Bahkan, Rina mengklaim, Bupati Langkat, Rencana Terbit Perangin-angin telah menggelar rapat khusus terkait perencanaan dan penetapan di tujuh desa tersebut. 

    “Kita juga sudah proses MoU (Memorandum of Understanding, nota kesepahaman, red) dengan perusahaan yang akan menjadi ‘ayah angkat' bagi desa wisata itu,” urainya.

    Ia menyebutkan, salah satu perusahaan dimaksud yakni PT Musa Utjing di Desa Sampe Raya. Dikemukakannya, Desa Sampe Raya bakal mengusung wisata bunga bangkai, Landak River, perkebunan salak, camping ground, kerajinan atap rumbia dan kesenian Karo. Begitu juga di Desa Tangkahan Kecamatan Batang Serangan, bekerja sama dengan pihak Pembangkit Listrik Tenaga Uap, akan menawarkan wisata air terjun 27 tingkat, pohon raksasa, air panas Glugur, Gua Kelelawar dan peternakan lebah.

    “Nanti kita juga akan menggelar berbagai even untuk menarik wisatawan berkunjung, diantaranya seperti even rafting, tubing, Pekan Budaya, Festival Durian dan lain-lainnya,” ujar Rina.

Para peserta rapat lanjutan pembahasan program desa wisata Langkat di Aula Rindu Alam Bahorok, Minggu (16/01/2021). Foto Fey

    Sementara, Plt Kepala Bappeda Sumut, Hasmirizal Lubis, memaparkan pola pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku kegiatan pariwisata dan rencana aksi pengembangan aksesibilitas ruas jalan Bukit Lawang dan Tangkahan serta wisata dengan konsep one stop destination di Timbang Jaya dan Sampe Raya.

  Menanggapi hal itu, Wagubsu Ijeck mengingatkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata Bukit Lawang-Tangkahan. 

    “Masyarakat setempat harus dilibatkan dalam setiap kegiatan kepariwisataan di daerahnya sehingga bisa langsung merasakan manfaatnya,” imbaunya.

    Di sela kegiatan, Plt Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Bahruddin Siregar, mengaku pihaknya sangat mendukung program pengembangan kawasan wisata Bukit Lawang-Tangkahan ini. Tentunya, sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas TPH Sumut, dalam hal ini membantu benih padi berikut sarana produksi pertanian, serta bibit duriandan bibit pisang. 

    Untuk wilayah pendistribusian sengaja dipilih di Kecamatan Bahorok karena masih memiliki lahan persawahan. Berbeda dengan wilayah Kecamatan Batang Serangan, khususnya di tiga desa wisata dimaksud, didominasi perkebunan kelapa sawit.

    “Kita jadwalkan pendistribusian benih padi dilakukan pada April 2022 karena saat ini petani di wilayah Kecamatan Bahorok telah memasuki masa tanam,” tukasnya yang saat itu didampingi stafnya, Mugiono.

    Bahruddin menambahkan, setelah pertemuan pertama di Aula Jungle Inn Desa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok beberapa bulan silam, pihaknya telah melakukan serangkaian kegiatan di Kampung Wisata Sawah kawasan Desa Sampe Raya. Pada 22 November 2021, misalnya, dilakukan persemaian benih padi untuk pertanaman seluas 6 hektar (ha) di Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Desa Sampe Raya yang berjarak beberapa ratus meter dari kawasan wisata sawah tersebut. 

    Selain itu, anggota Kelompok tani Sada Arih Desa Sampe Raya juga telah menanam benih padi di areal seluas 30 ha.

    “Melihat antusiasme petani di Desa Sampe Raya bertanam padi, kita akan alokasikan bantuan benih padi untuk seluas 300 hektar,” sebutnya.

    Selain benih padi, pihak Dinas TPH Sumut juga akan memberikan bantuan bibit durian varietas Kani dan Montong, pisang, pupuk organik dan hand tractor untuk mendukung program tersebut. 

    "Khusus bibit pisang, sudah kita distribusikan pada Desember 2021 lalu," tukasnya.

    Sekadar mengingatkan, pihak Pemprovsu melalui Wagubsu Ijeck sebelumnya telah ‘road show’ ke pemerintah pusat, utamanya Kementerian Pariwisata dan Kementerian Lingkungan Hidup, dalam upaya mewujudkan program pengembangan kawasan wisata Bukit Lawang-Tangkahan. Seakan ‘gayung bersambut’, pihak pemerintah pusat sangat mengapresiasi hal itu. 

    Agaknya, program ini memang bukan sekadar mimpi. Fey

Komentar

Berita Terkini