|

Kerjasama PTPN2-Ciputra, Penggarap dan Mafia Tanah Gerah

Pembersihan areal HGU PTPN2 yang akan dimanfaatkan pihak Ciputra Grup melalui kerja sama bisnis, beberapa waktu lalu. Foto Hendra

Medan- Kerjasama pihak manajemen PTPN2 dengan Ciputra grup membuat gerah para penggarap dan mafia tanah yang selama ini bercokol di lahan Hak Guna Usaha (HGU) PTPN2. Pasalnya, mereka harus segera 'angkat kaki' dari lahan yang selama ini dikuasai dan telah menghasilkan keuntungan pribadi.

"Kuat dugaan, para mafia tanah ada di belakang sejumlah pihak yang merasa tidak senang dengan kerjasama PTPN2 dengan Ciputra Grup," papar Ketua DPW Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nasional (FKPPN) Sumut, Josian Tarigan, didampingi Ketua Harian, Heru Pradoyo, di Medan, beberapa waktu lalu.

Mantan General Manager di sejumlah kebun PTPN2 ini menilai, aksi penolakan sejumlah pihak yang dirilis ke media massa sejak beberapa waktu terakhir, bisa menjadi pintu masuk pihak kejaksaan untuk melakukan pengusutan. Apalagi, disinyalir sebagian dari kelompok ini hanya mencatut nama petani, atau kelompok masyarakat tertentu. Tapi yang sebenarnya di belakang mereka bekerjasama dengan mafia tanah untuk memperjual-belikan lahan lahan HGU PTPN2. 

"Ini bisa dilihat dengan kasat mata di areal HGU kebun Helvetia, Sampali, Saentis sampai ke Batangkuis dan Tanjungmorawa," tuturnya. 

Ia mengemukakan, di lahan HGU dimaksud berdiri gudang-gudang, tempat usaha dan sejenisnya yang nilainya mencapai miliaran rupiah. Diduga, kata Josian, ada orang di belakang usaha ini semua.

Pada kesempatan itu, pihaknya menyambut positif penegasan Jaksa Agung ST Burhanuddin yang memerintahkan jajarannya untuk memberangus aksi-aksi mafia tanah di daerah, termasuk yang selama ini menguasai HGU PTPN2. 

"Ini merupakan kesempatan bagi Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan jajaran Kejaksaan Negeri Deliserdang dan Medan untuk bergerak cepat," tegasnya.

Josian mengklaim, pihak DPW FKPPN Sumut mendukung penuh langkah kerjasama yang dilakukan PTPN-2 dengan Ciputra grup dalam upaya optimalisasi asset untuk kemajuan perusahaan. Sebab dengan semakin baiknya kondisi keuangan PTPN2 akan semakin besar nilai SHT (Santunan Hari Tua, red) dan percepatan penyelesaian SHT yang akan dibayarkan ke pensiunan karyawan. 

"Kita mendorong kerjasama ini agar PTPN2 bisa terus meningkatkan nilai pembayaran dan penyelesaian SHT terhadap para pensiunan," sebutnya. Hendra



Komentar

Berita Terkini