|

Dinas TPH Sumut Bantu Benih Bawang Merah ke Penangkar

Plt Kadis TPH Sumut, Ir Bahruddin Siregar, membuka Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Kegiatan Bawang Merah dan Cabai Merah Tahun Anggaran 2021 di Pancur Gading Hotel dan Resort, Desa Pamah Delitua Kecamatan Namorambe Kabupaten Deliserdang, Rabu (10/11/2021) sore. Foto Fey 

Delitua- Pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumatera Utara berencana memberikan bantuan benih bawang merah ke para penangkar. Cara itu diharapkan mampu membantu ketersediaan benih yang selama ini dibutuhkan petani Sumut.

“Hasil panen para penangkar itu akan kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan para petani di Sumatera Utara pada tahun 2022,” papar Plt Kadis TPH Sumut, Ir Bahruddin Siregar MM, saat membuka Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Kegiatan Bawang Merah dan Cabai Merah Tahun Anggaran 2021, di Pancur Gading Hotel dan Resort, Desa Pamah Delitua Kecamatan Namorambe Kabupaten Deliserdang, Rabu (10/11/2021) petang.

Selama ini, lanjutnya, kebutuhan benih bawang merah para petani Sumut bergantung dari pasokan Pulau Jawa. Namun, diakuinya, benih bawang merah yang diterima rawan dari kerusakan. 

“Truk pengangkut tidak bisa menjamin benih bisa sampai ke tujuan tanpa ada kerusakan,” ujarnya.

Kondisi itu mendorong para petani penerima benih bantuan mengeluh karena hasil panen tidak sesuai harapan. Hal itu diperparah dari prilaku sebagian petani penerima bantuan yang tidak langsung menanam benih tersebut. Tak pelak, muncul rumor yang menyebutkan bantuan benih bawang merah berkualitas buruk.

“Itu yang coba kita benahi agar tidak ada lagi anggapan benih bantuan ke petani berkualitas buruk,” tukas Bahruddin dihadapan puluhan peserta dari tujuh kabupaten/kota di Sumut.

Selain bantuan benih bawang ke penangkar, pihaknya juga memprioritaskan pengolahan lahan sebelum memulai pertanaman. Pasalnya, penggunaan pupuk dan pestisida berbahan kimia selama bertahun-tahun telah menggerus kesuburan tanah. 

“Kita mengimbau petani menggunakan kaptan (kapur pertanian, red) untuk mengembalikan kesuburan tanah. Tapi karena harganya mahal, dolomit bisa menjadi alternatifnya,” sebutnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga bakal meningkatkan SDM para petani melalui beragam pelatihan agar lebih 'mumpuni' dalam melakoni usahatani. Begitu juga dalam hal pemasaran produk pertanian, pihaknya mengajak segenap personil yang bersentuhan langsung dengan petani, seperti petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Pengawas Benih Tanaman dan Pengamat Hama Penyakit (PHP), menyosialisasikan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi.

"Petani harus diajari cara memasarkan produk pertaniannya melalui android," tukas Bahruddin lantas menambahkan, ketersediaan sarana dan prasarana pertanian juga menjadi perhatian pihaknya dalam membantu petani Sumut. 

Sejumlah peserta dari tujuh kabupaten/kota di Sumut mengikuti Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Kegiatan Bawang Merah dan Cabai Merah Tahun Anggaran 2021 di Pancur Gading Hotel dan Resort, Rabu (10/11/2021). Foto Fey

Sebelumnya, Kepala Seksi Sayur dan Tanaman Obat Bidang Hortikultura Dinas TPH Sumut, Adri Airil Nasution, melaporkan, kegiatan diikuti 50 peserta dari tujuh kabupaten/kota, masing-masing Medan, Deliserdang, Serdangbedagai, Langkat, Tanah Karo, Dairi dan Pakpak Bharat.

"Kegiatan ini diikuti tujuh kabupaten/kota yang masuk dalam kategori Zona I. Berikutnya, menyusul zona lainnya," tuturnya.    

Dihadapan para peserta, Adri juga menjelaskan proses seleksi terhadap CPCL (Calon Petani dan Calon Lokasi) semakin diperketat. Khusus untuk bantuan benih bawang merah, pihaknya bakal memprioritaskan petani yang selama ini telah menanam bawang merah. Tujuannya agar kebutuhan bawang merah Sumut, baik konsumsi maupun benih, bisa terpenuhi. 

"Tahun depan, kita hanya membantu petani yang selama ini menanam bawang merah, bukan petani pemula yang mungkin hanya coba-coba saja," tegasnya. Fey

Komentar

Berita Terkini