|

Program P4 Kementan Sukses di Batubara

Ketua Poktan Sidomulyo menyerahkan secara simbolis agens hayati kepada pembeli dari PT Prima Agrotech, disaksikan Kepala UPT PTPH Dinas TPH Sumut, Marino dan Kades Tanjung Mulya, Boimin, di Sekretariat Poktan Sidomulyo, Kamis (14/10/2021) siang. Foto Fey

Air Putih- Program Pemberdayaan Petani dalam Pemasyarakatan Pengendali Hama Tanaman (P4) tahun 2021 di Kabupaten Batubara berlangsung sukses. Menariknya, sebanyak 1.000 batang produk agens hayati yang dihasilkan dua kelompok tani (poktan) penerima bantuan program P4 langsung ditampung pihak PT Prima Agrotech, Kamis (14/10/2021) siang.

“Sebanyak 500 batang dihasilkan Poktan Sidomulyo Desa Tanjung Mulya Kecamatan Air Putih dan 500 batang lagi dari Poktan Tekat Maju Desa Sipare-pare,” papar Ketua Poktan Sidomulyo, Gemin, saat menyerahkan secara simbolis batangan trichoderma dan paenibacillus beku kepada perwakilan PT Prima Agrotech di halaman Sekretariat Poktan Sidomulyo.

Ia mengaku, program P4 yang digulirkan pihak Kementerian Pertanian (Kementan) mampu memacu gairah para petani dalam melakukan budidaya pertanaman padi. Pasalnya, selain mampu meminimalisir pengeluaran karena tidak menggunakan pupuk dan pestisida kimiawi, pertumbuhan tanaman padi juga lebih sehat. 

“Pengeluaran bisa dihemat hingga 50 persen dari sebelumnya saat menggunakan bahan kimiawi,” ujar Gemin yang mengaku produknya dihargai Rp1.200 per batang dari biaya produksi berkisar Rp800 per batang.

Hal senada dikemukakan perwakilan Poktan Tekat Maju, Rasyid.

“Para petani di sekitar Desa Pare-pare sudah mulai memanfaatkan agens hayati untuk pertanaman mereka karena melihat pertumbuhan padi anggota Poktan Tekat Maju,” sebutnya.

Semangat para petani padi tersebut disambut positif Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Marino.

“Sesuai namanya, program ini memang dimaksudkan untuk memberdayakan petani agar mampu memanfaatkan sumber daya alam sekitar dalam mendukung pertanamannya, dalam hal ini padi,” paparnya.

Marino menyatakan, peran pengendalian organisme pengganggu tanaman sangat penting dalam pengamanan produksi pangan, khususnya meminimalisir potensi kehilangan hasil akibat serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Meski program P4 berakhir, pihaknya berharap para anggota Poktan Sidomulyo dan Tekat Maju terus berinovasi dalam menghasilkan varian lain agens hayati. 

Ia juga mengimbau petugas POPTL di Kecamatan Air Putih, Selamet, untuk tetap membina para anggota poktan agar mengeksplorasi produk agens hayati lainnya.

“Terus lah berinovasi. Kalau sekarang baru Trichoderma dan Paenibacillus, tambah lagi dengan membuat PGPR, ZPT (Zat Pengatur Tumbuh, red) dan lainnya,” sebutnya.

Sebelumnya, Kepala Desa Tanjung Mulya, Boimin, berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan pemerintah terhadap Poktan Sidomulyo melalui program P4. 

“Di Desa Sidomulyo, mayoritas petaninya bertanam padi, sehingga program P4 ini sangat membantu dalam peningkatan kesejahteraan keluarga petani,” tegas Boimin lantas mengklaim, para petani di wilayah itu telah menyepakati rencana pola tanam padi berikutnya.

Sementara, perwakilan PT Prima Agrotech, Ariaman, memuji upaya yang dilakukan anggota Poktan Sidomulyo dan Tekat Maju dalam menghasilkan agens hayati. Sebagai perusahaan penyedia pestisida biologi atau pun nabati, pihaknya sangat membutuhkan pasokan agens hayati dari berbagai kalangan, termasuk para anggota poktan.

“Acara okupasi agens hayati ini merupakan bentuk awal dari jalinan kerja sama dengan anggota poktan di wilayah Kabupaten Batubara,” tukasnya.

Di sela kegiatan, Kepala Seksi Pengamatan OPT UPT PTPH Dinas TPH Sumut, Rukito, menjelaskan, sebanyak 10 poktan di provinsi ini menerima bantuan Program P4. Dirincikannya, untuk Program P4 tanaman padi diterima Kabupaten Langkat, Serdangbedagai, Simalungun, Batubara (2 poktan), Asahan (2 poktan) dan Mandailing Natal.

“Ada juga poktan penerima Program P4 untuk tanaman jagung, yakni di Kabupaten Karo dan tanaman ubi jalar di Kabupaten Dairi,” tandasnya. Fey

Komentar

Berita Terkini