|

Terduga Pembunuh Jamila Dibekuk di Aceh

Terduga pembunuh Jamila, pemilik Toko Bunga Rampe di kawasan Jalan pembangunan Km 12 Desa Mulyo Rejo Kecamatan Sunggal Kbaupaten Deliserdang pada Sabtu (27/03/2021), dibekuk sejumlah personil kepolilsian di wilayah Provinsi Aceh, Senin (29/03/2021). Foto Ist

Medan- Misteri kematian Jamila, pemilik Toko Bunga Rampe di kawasan Jalan Pembangunan Km 12 Desa Mulyo Rejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deliserdang, yang jasadnya ditemukan di dalam bak mandi rumahnya pada Sabtu (27/03/2021) malam, mulai terungkap. Sang suami, berinisial Sya, dibekuk sejumlah personil Polsek Sunggal di kawasan Provinsi Aceh, Senin (29/03/2021). 

Sejumlah informasi menyebutkan, Sya terpaksa dilumpuhkan dengan 'timah panas' karena mencoba melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Namun, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian seputar penangkapan tersebut. 

Anak korban, Nayla Huzaimi (13) yang ditemui di depan Toko Bunga Rampe, Senin (29/03/2021) mengaku shock mendengar kematian ibunya yang tragis. Selama ini, lanjutnya, sang ibu dan suaminya tinggal berdua di rumah toko itu. Sementara dirinya tinggal di tempat sang nenek yang tidak jauh dari toko bunga itu.

"Ibu sempat hendak menggugat cerai ayah tiri saya, tapi ditolak," tukasnya dengan nada sendu.

Nayla mengaku sempat curiga saat melihat toko bunga itu belum buka pada Sabtu (27/03/2021) sekira pukul 10.00 WIB. Bersama sepupunya, Nayla berulangkali mengetuk dan memanggil nama ibunya dari luar toko, tapi tidak kunjung mendapat jawaban. Ia kemudian meninggalkan toko itu karena beranggapan penghuni ruko tersebut sedang pergi.

Hanya saja, hati Nayla tidak tenang. Ia memilih kembali ke ruko tersebut bersama sepupunya sekira pukul 12.00 WIB. Ternyata, tetap tidak ada jawaban. Malamnya, sekira pukul 22.00 WIB, ia kembali ke ruko tersebut. Kali ini, Nayla mengajak adik ibunya, Jamiah. Kecurigaan kian memuncak saat melihat lampu tidak hidup. Padahal, biasanya lampu tetap dihidupkan bila waktu malam. Apalagi, panggilan telepon dari Jamiah tidak kunjung direspon korban dan suaminya.

Kebetulan, toko busana di sebelah toko bunga itu memiliki CCTV yang terpasang di bagian luar. Tanpa menunggu waktu lama, Jamiah segera meminta izin kepada pemilik toko busana untuk bisa melihat rekaman CCTV. Pemilik toko busana itu mengizinkan untuk memutar ulang rekaman CCTV. Terlihat, dalam rekaman CCTV, ayah tiri Nayla, Sya, meninggalkan ruko dengan mengendarai sepeda motor membawa bungkusan sekira pukul 06.30 WIB. Dalam rekaman tersebut, tidak terlihat ibunya, sehingga diputuskan untuk memanggl tukang kunci agar pintu besi ruko bisa dibuka.

Beberapa menit kemudian, pintu besi terbuka. Kamar ibunya di lantai dua segera dituju. Namun, orang yang dicari tidak ditemukan. Jasad ibunya justru ditemukan di kamar mandi dengan posisi kepala di dalam bak mandi.     

Sebelumnya, Kepala Dusun IV, Agus Gunawan, menyatakan, pasangan suami-istri tersebut kerap terlibat pertengkaran. Disebutkannya, Sya merupakan pengangguran yang telah tiga kali menikah. Korban, kata Agus, merupakan istri ketiga. Istri pertamanya juga tinggal di Desa Mulyo Rejo dan istri kedua, bermukim di Kota Sibolga dengan tiga anak. 

"Setelah selesai dengan istri kedua. Syaiful balik lagi ke sini dan kembali ke istri pertama. Tapi, tak lama kemudian malah pacaran dengan korban. Sampai istri pertamanya menegur saya karena melihat Syaiful dan korban sudah satu rumah," ujar Agus, Minggu (28/03/2021). 

Ia sempat menegur Sya agar tidak melakukan perbuatan asusila dengan tinggal serumah dengan korban. Hingga akhirnya, hubungan mereka diikat dengan pernikahan siri di kawasan Provinsi Aceh. Mengetahui Sya menikah lagi, istri pertamanya segera meminta diceraikan. Ian/Hendra


Komentar

Berita Terkini