|

DPRD Sumut Usulkan Tunda Pilkada Serentak

Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Sumut, H Dhody Thahir. Foto Ist

Balige- Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Sumatera Utara (Sumut), H Dhody Thahir, mendukung wacana penundaan pilkada serentak yang direncanakan berlangsung pada Desember 2020. 

Menurutnya, pihak DPRD Sumut segera menyampaikan usulan penundaan itu ke Komisi II DPR RI dan Mendagri Tito Carnavian.

“Penundaan pilkada serentak demi menghindari berjatuhannya korban akibat Covid-19. Jadi kita akan jadwalkan bertemu dengan Ketua Komisi II DPR RI, bapak Ahmad Doli Kurnia Tanjung dan Mendagri Tito Carnavian,” papar H Dhody Thahir kepada wartawan di sela-sela rapat kerja DPRD Sumut di Labersa Toba Hotel Balige, Kamis (17/09/2020).

Ia mengemukakan, penundaan pelaksanaan pilkada serentak demi meredam perkembangan covid -19 yang makin mengganas hampir di seluruh wilayah tanah air. 

“Kita tidak ingin adanya kluster-kluster baru Covid-19, dengan dilaksanakannya pilkada serentak, sehingga akan menyebabkan semakin berjatuhannya korban di masyarakat,” sebutnya.

Dhody berharap, pihak DPR RI bersama Mendagri duduk bersama membicarakan penundaan pilkada serentak yang diikuti 23 kabupaten/kota di Sumut, pada Desember mendatang. Apalagi, beberapa kabupaten/kota diantaranya berstatus zona merah.

“Siapa yang bisa menjamin rakyat pemilih sebanyak 125 juta jumlahnya di tanah air, termasuk Sumatera Utara, tidak terkena Covid-19? Jadi sudah lah, kita sepakati saja agar pilkada ditunda, selanjutnya tunjuk segera pelaksana tugas di daerah yang menggelar pilkada,” ujarnya.

Sebelumnya, Politisi Partai Gerindra, H Ajie Karim mengusulkan kepada Gubsu, pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020, khususnya di Kota Binjai, sebaiknya ditunda, karena situasi belum aman dari pandemi Covid-19, bahkan cenderung semakin ‘mengganas’.

“Situasi covid-19 ini tidak bisa dipastikan kapan akan selesai. Sebaiknya, Pilkada Kota Binjai 2020 ditunda saja sampai situasi benar-benar aman,” tegasnya.

Anggota DPRD Sumut dari daerah pemilihan Kota Binjai dan Langkat itu memperkirakan, saat pemungutan suara di pilkada nanti, akan terjadi penumpukan massa, sehingga rentan terjadi penularan dan penyebaran wabah Covid, seklaigus munculnya cluster baru. 

“Orang yang terjangkit virus corona itu sekarang banyak yang tak bergejala. Terbukti jumlah pasien positif corona dan suspect semakin bertambah,” tandasnya. Van

Komentar

Berita Terkini