|

Aroma Cengkih Sumut Menggugah Dunia

Butiran cengkih siap ekspor setelah melalui sejumlah tahap pemeriksaan dari pihak Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, beberapa waktu lalu. Foto Ist 
Belawan- Ternyata, aroma cengkih asal Indonesia mampu menggugah dunia. Buktinya, produk pertanian dari sub-sektor perkebunan yang multimanfaat dan merupakan salah satu rempah-rempah dengan aroma khas tersebut diminati sejumlah negara di enam benua.

Berdasarkan catatan pihak Balai Besar Karantina Pertanian Belawan Kementerian Pertanian (Kementan), ekspor cengkih dari institusi itu pada tahun 2020 sebanyak 37 kali dengan total volume mencapai 281,7 ton seniilai Rp25 miliar.   

"Tujuan ekspornya ke sejumlah negara, diantaranya, Kuwait, Belanda, Malaysia, Israel, Maroko, India, Kostarika, Finlandia, Cyprus, Jordan dan Peru," papar Kepala Bidang Karantina Tumbuhan, Nurdin Kamil, di Medan, Sabtu (13/06/2020).

Sebelum diekspor melalui Pelabuhan Belawan, lanjutnya, pemilik nama latin Syzigium aromaticum ini telah melalui sejumlah tahap pemeriksaan pihak Karantina Pertanian Belawan. Salah satunya, cengkih tersebut bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) sesuai permintaan negara tujuan. Hal ini mengingat, tanaman cengkih membutuhkan iklim yang panas dan kecukupan air.

Hal itu dibenarkan seorang eksportir cengkih yang enggan dituliskan namanya. "Suhu optimal tanaman cengkih yang dikehendaki negara tujuan ekspor berkisar 22 sampai 30 derajat celcius, dengan kelembaban udara antara 60 sampai 80 persen," ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan, Hasrul, mengemukakan, ragam komoditas ekspor dari hasil tanaman perkebunan asal Sumut tergolong banyak, salah satunya cengkih.

Pihaknya juga akan terus mendorong tumbuhnya para eksportir muda dengan memfasilitasi kelancaran ekspor.

"Percepatan ekspor dilakukan dengan pelayanan 'One Click One Go' serta Pojok Ekspor Belawan," tegasnya.

Personil Balai Besar Karantina Pertanian Belawan memeriksa kemasan berisi cengkih siap diekspor, beberapa waktu lalu. Foto Ist 
Hasrul mengklaim, di tengah pasca 'New Normal Life', kinerja ekspor pertanian tetap bisa dipertahankan, bahkan cenderung meningkat. Sementara, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementan, Ali Jamil menyambut positif pencapaian para personil di wilayah Karantina Pertanian Belawan.

"Saatnya sektor pertanian bekerja dengan cara yang tidak biasa, tidak boleh berhenti dan terus berproduksi. Kinerja ekspor bisa terus meningkat sesuai target Gratieks," tandasnya. Fey
Komentar

Berita Terkini