Aktivis PP GEMA Labura, Lukman, meniup pluit dan mengacungkan kartu merah untuk memprotes lemahnya kinerja Bupati Buyung Sitorus dalam membangun Kabupaten Labura, beberapa waktu lalu. Foto Ist |
"Hari ini kami menegaskan, selama hampir dua periode memimpin, Bapak Bupati tidak mampu untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Hal ini terlihat dari semrawutnya pembangunan dan rusaknya infrastruktur jalan di Kecamatan Kualuh hilir dan Kualuh Leidong," ujar seorang aktivis PP Gema Labura, Lukman, usai meniup pluit dan mengacungkan kartu merah beberapa menit setelah Bupati Buyung Sitorus memberikan sambutan dalam kegiatan silaturahim Pemkab Labura dengan mahasiswa di Aula Kampus I UINSU kawasan Jalan Sutomo Medan yang dihadiri ratusan undangan terdiri atas pimpinan Organisasi Pimpinan Daerah (OPD), anggota DPRD dan akademisi kabupaten itu.
Ia mendesak Bupati menyerap aspirasi mahasiswa dan segera merealisasikan tuntutan, khususnya mengenai infrastruktur jalan di Kualuh Leidong dan Kualuh Hilir.
"Setelah pertemuan ini, kami minta harus ada perubahan di Kabupaten Labuhanbatu Utara. Kami sampaikan ini sebagai cinta kami terhadap tanah kelahiran," tegasnya.
Sikap kritis itu disambut positif Ketua Umum PP GEMA Labura, Amansyah Hakim, yang turut hadir dalam pertemuan, bersama Sekjen, Lankros Hartop.
“Kita datang bukan hanya untuk berfoto-foto dan berselfi ria dengan pejabat. Kita adalah harapan dari masyarakat Labuhanbatu Utara. Kita adalah mitra kritis dari pemerintahan," tegasnya.
Amansyah menilai, pertemuan itu sebatas ajang seremonial. Indikasi itu terlihat dari masukan yang diberikan para mahasiswa bertahun-tahun, tapi belum direalisasikan Bupati Buyung Sitorus. Fey