|

Sumut belum Dapat Tambahan Pupuk Bersubsidi

Dirjen PSP Kementan, Dr Sarwo Edy (pakai topi) bersama Kadis TPH Provsu, Ir Dahler Lubis MMA, meninjau areal persawahan di wilayah Kota Medan, beberapa waktu lalu. Foto Fey
Medan- Menjelang musim tanam periode Oktober 2019-Maret 2020, permintaan tambahan pupuk bersubsidi sebanyak puluhan ribu ton yang diajukan Provinsi Sumatera Utara (Provsu), tidak kunjung direalisasikan Kementerian Pertanian (Kementan). Dampaknya, petani pangan menjadi resah karena khawatir tidak bisa bercocok-tanam. 

"Kita masih menunggu realokasi pupuk subsidi dari Kementerian Pertanian," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provsu, Ir Dahler Lubis MMA, saat dikonfirmasi seputar kelangkaan pupuk bersubsidi melalui telepon selulernya, Senin (16/9/2019).

Pihaknya mengaku telah mengajukan tambahan alokasi pupuk bersubsidi ke pihak Ditjen Prasarana Sarana Pertanian Kementan melalui surat No:521.3/640.01/SAPRA tertanggal 30 Agustus 2019. Dalam surat tersebut, kata Dahler, diusulkan penambahan pupuk urea sebanyak 60 ribu ton, SP-36 21.500 ton, ZA 18 ribu ton, NPK 58 ribu ton dan pupuk organik 6.500 ton.

"Permintaan itu berdasarkan kebutuhan petani," tukasnya.

Secara terpisah, Direktur Pupuk dan Pestisida Ditjen Sarana dan Prasarana Pertanian Kementan, Dr Muhrizal Sarwani, membenarkan adanya permintaan tambahan pupuk bersubsidi tersebut.

"Saat ini masih dalam proses dan mudah-mudahan dalam waktu dekat akan terealisasi," ujarnya melalui WhatsApp.

Namun, Muhrizal menegaskan, tidak ada pertanaman padi di Sumut untuk periode September 2019, sehingga kebutuhan pupuk bersubsidi belum mendesak. Hal itu mengacu pada data pertanian Sumut periode September 2019 yang masih minus dibandingkan periode serupa pada tahun sebelumnya.

"Kalau bulan Oktober, mungkin sudah banyak pertanaman padi di Sumatera Utara. Nanti, di bulan itu pupuk bersubsidi akan dialokasikan," sebutnya.

Mengenai hal itu, salah seorang anggota Tim Upaya Khusus Padi, jagung, kedelai (Upsus Pajale) Provsu, Marino SP MM, membenarkannya.

"Bila dibandingkan pada periode September 2018, tahun ini pertanaman padi di Sumatera Utara pada bulan September memang masih sangat sedikit," tutur pria yang dalam kesehariannya menjabat sebagai Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTD PTPH) Dinas TPH Provsu ini, di ruang kerjanya kawasan Jalan AH Nasution Medan.

Ia merinci, realisasi luas tanam padi per 15 September 2019 di Sumut berkisar 45 ribu hektar (ha), lebih kecil dibandingkan periode serupa pada tahun 2018 yang mencapai 159.828 ha. Sementara, luas baku sawah di Sumut berkisar 397.946 ha dan pertanaman yang masih berdiri di lahan persawahan petani pada periode Juni-Agustus 2019 seluas 238.296 ha.

"Artinya, potensi tanam padi sawah di bulan September 2019 mencapai 159.649 hektar dari kesanggupan kabupaten/kota di Sumatera Utara yang  secara keseluruhan mencapai 164.787 hektar," urainya.

Guna mengejar realisasi tanam padi pada september 2019, pihaknya mengimbau seluruh institusi terkait pertanian melakukan gerakan tanam di masing-masing wilayah kerjanya. Fey

Komentar

Berita Terkini