|

GSBA, Menggusur Kemalasan Subuh

Teks Foto: Sebagian anggota GSB foto bersama usai sarapan di kawasan Glugur Medan, Sabtu (29/6/2019). Foto Fey
Medan- Berawal dari keprihatinan, komunitas Gowes Subuh Bumi Asri (GSBA) terbentuk. Tujuannya sederhana, ingin menanti mentari muncul dari peraduan usai menunaikan sholat Subuh.

"Awalnya saya prihatin mendengar sesama jamaah subuh di Masjid Al Muhajirin, khususnya generasi muda, yang lebih memilih melanjutkan tidur usai sholat Subuh," ungkap Sekjen GSBA, Husni Halim, saat ditemui di beranda Masjid yang berada di Kompleks Perumahan Bumi Asri, kawasan Jalan Asrama Medan, Jumat (28/6/2019) malam.

Padahal, lanjutnya, dari sisi kesehatan hal itu tidak baik, mengingat, pagi merupakan saat tubuh melakukan pemanasan dan mengeluarkan sisa metabolisme tubuh. "Bila tubuh diistirahatkan saat subuh, maka zat-zat sisa metabolisme tubuh yang seharusnya dikeluarkan, justru mengendap di tubuh," papar pegiat sepeda ini.

Ia juga mengaku pernah membaca di salah satu jurnal kesehatan seputar dampak negatif dari tidur menjelang matahari terbit. Selain tubuh menjadi lemas, kata Husni, tidur menjelang matahari terbit juga memicu diabetes, obesitas, sakit kepala, depresi, jantung bahkan kanker darah.   

"Itu yang membuat saya kemudian berusaha menyosialisasikan kegiatan bersepeda setelah sholat subuh," tukasnya.

Namun, Husni mengaku tidak mudah menggugah kesadaran warga akan arti penting terjaga usai sholat Subuh. Banyak kendala yang harus dihadapinya. Beruntung, ia tidak putus asa. Apalagi, beberapa pegiat sepeda di kompleks perumahan itu, seperti FX Husein dan H Chairuddin, ikut mendukungnya.

Teks Foto: Pembina GSB, FX Husein (kiri), dan Sekjen GSB, Husni Halim (kanan). Foto Fey
Seorang diri, Husni nekat mengitari seputaran kompleks perumahan tersebut dengan menggunakan sepeda. Tidak hanya usai sholat subuh, tapi juga sore sembari menanti waktu Maghrib.

Perlahan tapi pasti, beberapa jamaah Masjid Al Muhajirin mulai tertarik. Hingga akhirnya dideklarasikan pembentukan GSB, meski hanya beranggotakan 10 orang, pada Sabtu, 15 Juni 2019 di Bundaran Kompleks Perumahan Bumi Asri. "Kita memang tidak mengejar kuantitas (jumlah, red), tapi kualitasnya," ucap Husni memberi alasan.

Mengingat beragam profesi anggotanya, setiap hari kerja, disepakati hanya berkeliling kompleks dengan jarak tempuh 3 km. Berbeda saat akhir pekan, yakni Sabtu-Minggu, anggota GSB mulai merambah jalan di luar kompleks, meski jarak tempuh hanya berkisar 15 km pulang-pergi.

Teks Foto: Sebagian anggota GSB berpose di pelataran Manhattan, beberapa waktu lalu. Foto Fey
"Sengaja kita tidak menempuh jarak yang jauh dulu, agar membiasakan kawan-kawan untuk bersepeda," ujarnya.

Kini, diusianya yang masih "seumur jagung", GSB terus berusaha menyadarkan masyarakat akan pentingnya bersepeda. Simak komentar Pembina GSB, FX Husein yang kerap disapa dengan "Pak Fuad", seputar olahraga bersepeda.

"Bersepeda meningkatkan metabolisme dan membangun otot. Selain itu, memastikan pengeluaran energi Anda lebih besar daripada asupan energi, karena Anda membakar kalori saat sedang bersepeda," tegasnya.***


Komentar

Berita Terkini