Pimpinan ADB, Mr Eric (enam dari kiri) saat meninjau sarana dan prasarana UPT BIH Gedung Johor, di kawasan Jalan Karya Jaya Medan, Selasa (19/04/2022) siang. Foto Ist |
Medan- Sejumlah persiapan terus dilakukan pihak Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mewujudkan pembentukan 'Kampung Hortikultura' di Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara. Setelah tim Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP), giliran pihak Asian Development Bank (ADB) selaku pemberi pinjaman dana, melakukan survei.
"Kita datang ke Sumatera Utara untuk melihat lokasi dan kesiapan sarana dan prasarana pendukung program 'Kampung Hortikultura' yang direncanakan berada di Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat," ungkap pimpinan ADB, Mr Eric, di sela kunjungannya ke Laboratorium Kultur Jaringan (Kuljar) Unit Pelaksana Teknis Benih Induk Hortikultura (UPT BIH) Gedung Johor milik Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, di kawasan Jalan Karya Jaya Medan, Selasa (19/04/2022) siang.
Pada kesempatan itu, pria berkebangsaan Perancis yang fasih berbahasa Indonesia itu secara cermat mendengarkan penjelasan dari Kepala UPT BIH Gedung Johor, Muddin Dalimunthe, seputar Laboratorium Kuljar berikut screen house Aklimatisasi. Begitu juga saat berada di Laboratorium Agens Hayati yang dikelola UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Dinas TPH Sumut.
"Fasilitas pendukung untuk program 'Kampung Hortikultura' yang ada sekarang ini sudah cukup bagus," pujinya yang datang ke Sumut didampingi perwakilan ADB Filipina, Ms Xin.
Di sela kunjungan tersebut, Kepala UPT PTPH Sumut, Marino, menyatakan, survei yang dilakukan pihak perwakilan ADB di Sumut berlangsung selama empat hari, yakni Selasa-Jumat (19-22 April 2022.
"Mereka tiba di Bandara Kualanamu Kabupaten Deliserdang sekitar pukul sembilan pagi tadi dan sudah melakukan courtesy call dengan Bapak Gubernur Sumatera Utara," papar Marino.
Di hari pertama kunjungan ke Medan, lanjutnya, pimpinan ADB tersebut meninjau sarana dan prasarana UPT BIH Gedung Johor dan UPT PTPH yang bakal diberdayakan dalam program 'Kampung Hortikultura' di Sumut. Selain UPT BIH Gedung Johor, program 'Kampung Hortikultura' di Sumut juga akan melibatkan UPT BIH Kutagadung, Berastagi di Kabupaten Karo. Nantinya, dilakukan rehabilitasi dan fasilitasi sarana dan prasarana di UPT BIH dan PTPH.
"Kunjungan ke UPT BIH Gedung Johor dan PTPH Sumatera Utara ini merupakan bagian dari progress pihak HDDAP untuk mewujudkan program 'Kampung Hortikultura' di Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2022," tuturnya.
Sesuai rencana, kata Marino, Mr Eric dan Ms Xin akan bertolak ke Kabupaten Pakpak Bharat pada hari Rabu (20/04/2022) dan beraudensi dengan Bupati Pakpak Bharat, sebelum berdiskusi dengan Kepala Desa Kutadame Kecamatan Kerajaan, petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan petani setempat yang menjadi lokasi pertanaman kentang dalam program 'Kampung Hortikultura'. Sehari kemudian, kedua pimpinan ADB tersebut mengunjungi BIH Kutagadung Berastagi untuk melihat sarana dan prasarana yang dimiliki UPT di bawah naungan Dinas TPH Sumut tersebut.
"Sebelum kembali ke Kota Medan, kedua pimpinan ADB itu menyempatkan diri untuk mengunjungi STA (Sub Terminal Agribisnis, red) Existing di Karo," ungkap Marino.
Di hari terakhir kunjungan ke Sumut, pihaknya juga berencana membawa kedua pimpinan ADB tersebut mengunjungi PT Bibit Kultur Jaringan di Kabupaten Asahan sebagai perbandingan dalam membenahi sarana dan prasarana BIH.
Mr Eric didampingi Kepala UPT PTPH Sumut, Marino, usai mengunjungi Laboratorium Agens Hayati, Selasa (19/04/2022) siang. Foto Ist |
Secara terpisah, Plt Kadis TPH Sumut, Bahruddin Siregar, membenarkan kunjungan pimpinan ADB tersebut. Bahkan, ia berencana langsung mendampingi saat berkunjung ke Kabupaten Pakpak Bharat. Alasannya, program 'Kampung Hortikultura' sangat bermanfaat bagi masyarakat petani yang menjadi lokasi kegiatan itu.
"Bila terwujud, program ini akan meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat sekitar, sekaligus membuka lapangan pekerjaan," ujar Bahruddin.
Sebelumnya, Ketua Tim HDDAP, Ir RR Liliek Sri Utami MSc, menegaskan, program 'Kampung Hortikultura' merupakan salah satu upaya pihak Kementan mengonsolidasi lahan-lahan dalam satu kawasan administratif yaitu kampung atau pun desa.
"Kampung Hortikultura akan dibangun dalam satu wilayah administratif desa dengan luas areal berkisar sampai 10 hektar, tergantung komoditas yang akan dikembangkan di wilayah itu," ungkap Liliek.
Di Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat, pihaknya telah mengusulkan tiga desa sebagai lokasi pertanaman, yakni Desa Kutadame (kentang), Desa Mas Janggut I (pisang) dan Desa Kuta Saga (bawang merah). Fey