|

UPT BIH Gedung Johor Menuju Kawasan Agrowisata

Sejumlah personil di UPT BIH Gedung Johor bekerja di screen house aklimatisasi, Senin (21/03/2022) siang. Foto Fey

Medan- Ternyata, niat pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut untuk menjadikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Benih Induk Hortikultura (BIH) Gedung Johor Medan sebagai kawasan agrowisata tidak main-main. Perlahan tapi pasti, pembenahan terus dilakukan. 

Ada yang berbeda saat kaki memasuki gerbang Kantor UPT BIH Gedung Johor di Jalan Karya Jaya V Pangkalan Masyhur, Medan Johor, Senin (21/03/2022). Pos jaga yang berada di sisi kanan seakan menyambut kehadiran setiap pengunjung. Dihadapan pos jaga, tersedia tempat parkir untuk kendaraan roda dua.   

Tidak jauh dari lokasi parkir kendaraan roda empat, tempatnya di sisi kanan, tampak gerbang menuju halaman perkantoran UPT tersebut. Sontak, tatapan mata dimanjakan dengan tampilan tanaman hias dan buah yang tersusun secara apik. Sedikit pun tidak terlihat kesan kumuh, meski pohon mangga di sudut kiri halaman depan itu berdaun rimbun.

"Selamat datang di Unit Pelaksana Teknis Benih Induk Hortikultura Gedung Johor Medan," ucap Kasubbag Tata Usaha, Hj Sri Wahyuni Putri, didampingi Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Teknis, Nuriman Tambunan dan Kasi Produksi, Iovie Rosalina, saat menyambut kehadiran anggota komunitas Jurnalis Pertanian Sumut.

Setelah berbasa-basi sejenak, rombongan dipandu menuju Laboratorium Kultur Jaringan (Kuljar) yang berada di sisi kiri bangunan utama. Secara lugas, seorang personil bernama Herawati Pane menjelaskan bibit tanaman yang ada di ruang pendingin. Sekilas, tampak ratusan botol berisi bibit pisang dan tanaman hias, tersusun rapi di rak yang tersedia.   

"Melalui teknologi kultur jaringan, bibit bisa diperbanyak secara vegetatif dan bila ditanam, masa panennya bisa lebih cepat dari bibit biasa," papar Herawati Pane.

Kepala UPT BIH Gedung Johor, Muddin Dalimunthe, didampingi Kasubbag Tata Usaha Hj Sri Wahyuni Putri dan Kasi Yantek, Nuriman Tambunan, memberikan keterangan seputar rencana kawasan agrowisata, Senin (21/03/2022) siang. Foto Fey  

Beranjak dari Laboratorium Kuljar, rombongan memasuki Screen House yang digunakan untuk aklimatisasi. Sejumlah pekerja terlihat memindahkan bibit hasil kuljar ke dalam media tanam. 

"Aklimatisasi merupakan proses penyesuaian pada kondisi lingkungan yang berbeda, yaitu dari Laboratorium kultur jaringan bersuhu dingin ke lingkungan lebih terbuka seperti ini, agar bibit tidak stress, sehingga berpotensi mengganggu pertumbuhannya saat ditanam," urai Herawati.

Dari lokasi itu, rombongan bergerak menuju bagian belakang UPT BIH Gedung Johor yang memiliki luas sekira 4,25 hektar. Ada juga jogging tracking yang sengaja dibuat dengan pola mengitari areal kebun dan berakhir di pintu belakang kantor UPT tersebut. 

Menariknya, beragam tanaman buah di sisi kanan dan kiri jalan seakan menemani para pengunjung. Menurut Kasi Produksi, Iovie Rosalina, terdapat puluhan pohon induk buah varietas unggul nasional di dua kebun di bawah naungan UPT BIH Gedung Johor, yakni Kebun Gedung Johor dan Kebun Siguci di Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deliserdang. Beberapa diantaranya, Kuini Barus (Tapanuli Tengah), Belimbing Sembiring (Pancurbatu Kabupaten Deliserdang) serta jambu air madu deli hijau dan kesuma merah.

"Salah satu tugas pokok dan fungsi BIH Gedung Johor untuk mengumpulkan benih varietas unggul yang sudah dilepas pihak Kementerian Pertanian," ujarnya.

Hal itu dibenarkan Kepala UPT BIH Gedung Johor, Muddin Dalimunthe, dalam perbincangan santai dengan para jurnalis.

"Kita kumpulkan bibit unggul itu untuk dibagikan ke penangkar agar dikembangkan. Turunan yang dikembangkan penangkar itu dijadikan benih sebar yang akan ditanam petani," tutur Muddin Dalimunthe.

Pada tahun 2022, pihaknya menargetkan memproduksi 40 ribu bibit tanaman buah, seperti durian, mangga, rambutan dan juga pisang. Anggaran yang digunakan bersumber dari APBN sebanyak 10 ribu bibit dan APBD Sumut sebanyak 20 ribu bibit. Sementara, 10 ribu bibit lagi dijadikan cadangan.

"Khusus pisang, kita menggunakan teknologi kultur jaringan untuk memperbanyak bibitnya," klaim Muddin.

Dari kiri ke kanan, Kasi Produksi, Iovie Rosalina, Kasi Yantek, Nuriman Tambunan, dan Kasubbag Tata Usaha, Hj Sri Wahyuni Putri, memperlihatkan bibit durian varietas lokal unggulan, 'Siginting', di Screen House Induk UPT BIH Gedung Johor, Senin (21/03/2022) siang. Foto Fey 

Pihaknya juga telah menyiapkan 15 ribu bibit buah untuk mendukung program 'Kampung Buah' yang digagas Kementerian Pertanian pada tahun 2021. Bibit buah dimaksud yakni 5.000 bibit durian varietas Montong dan Bintana yang bakal disalurkan ke Kabupaten Tapanuli Tengah dan Mandailing Natal, serta 10 ribu bibit mangga kelong, malaba dan harum manis ke Kabupaten Asahan.

"Selama tahun 2021 kita persiapkan bibitnya dan pada tahun 2022 baru disalurkan ke masyarakat yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan," paparnya.

Di tahun 2022, pihak UPT BIH Gedung Johor juga mempersiapkan 20 ribu bibit durian dan 15 ribu bibit mangga untuk program 'Kampung Buah' yang akan disalurkan pada tahun 2023 mendatang.

"Saat ini kita sedang meningkatkan kapasitas Laboratorium Kultur Jaringan agar bisa memproduksi lebih banyak bibit lagi, melalui perluasan gedung laboratorium dan penambahan alat-alat pendukungnya," tegas Muddin.

Ia meyakini, dengan semangat dan kebersamaan yang dimiliki, berikut dukungan penuh dari Dinas TPH Sumut, keinginan untuk menjadikan BIH Gedung Johor sebagai kawasan agrowisata bisa segera terwujud. Fey

Pertanaman bawang merah berusia dua minggu setelah tanam di UPT BIH Gedung Johor Medan, Senin (21/03/2022) siang. Foto Fey



Komentar

Berita Terkini