Berastagi- Provinsi Sumatera Utara (Sumut) masih membutuhkan para penangkar benih pangan untuk mendukung pencapaian sasaran produksi tanaman. Demikian dikemukakan Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Bahruddin Siregar, saat membuka Pertemuan Sosialisasi dan Pembinaan Penangkar Benih Tanaman Pangan dan Stakeholder di Tongging Convention Hall Hotel Sibayak Berastagi, Kabupaten Karo, Kamis (24/02/2022).
"Tahun ini, Sumatera Utara membutuhkan benih padi sebanyak 19.605 ton, benih jagung sebanyak 4.420 ton dan benih kedelai sebanyak 185 ton," ungkap Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Bahruddin Siregar, dihadapan para petugas Perbenihan Tanaman Pangan di seluruh kabupaten/kota di Sumut, petani penangkar, petugas Penyuluh Pertanian Lapangan dan Pengamat Benih Tanaman serta perwakilan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Benih Induk Aneka Tanaman Gabe Hutaraja Tapanuli Utara.
Menurutnya, penyediaan benih sumber dan benih sebar tanaman pangan sangat diperlukan untuk mendukung target produksi padi Sumut sebanyak 3,98 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), setara 2.550.404 ton beras pada tahun 2022, dari kebutuhan konsumsi masyarakat sekira 1.957.590 ton. Sementara, khusus benih padi, para penangkar di Sumut dan sejumlah UPT di jajaran Dinas TPH, yakni Benih Induk Padi 'Murni' Tanjungmorawa Kabupaten Deliserdang dan Benih Induk Aneka Tanaman Gabe Hutaraja, hanya mampu memproduksi sekira 4.000 ton benih padi.
"Kehadiran penangkar benih padi dan tanaman pangan masih sangat dibutuhkan di Sumatera Utara," tuturnya.
Guna mengoptimalkan ketersediaan benih secara berkelanjutan, kata Bahruddin, diperlukan sistem perbenihan yang baik. Hal ini mengingat, sistem perbenihan akan mampu menjamin ketersediaan benih bermutu secara berkelanjutan dalam upaya mencapai sasaran produksi tanaman.
"Melalui pertemuan hari ini, diharapkan tercipta sekaligus dihasilkan rancangan dalam penyediaan sekaligus memenuhi aspek kuantitas dan kualitas kebutuhan benih padi di wilayah Sumut," paparnya.
Apalagi, Bahruddin mengklaim, peningkatan produksi masih sangat memungkinkan karena luasan lahan dan produktivitas tanaman pangan di wilayah provinsi ini bisa ditingkatkan.
Sebelumnya, Kepala Seksi Perbenihan dan Standarisasi Bidang Tanaman Pangan Dinas TPH Sumut, Mugiono, menjelaskan, tujuan kegiatan untuk membahas permasalahan teknis ketersediaan benih dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan. Selain itu, menyamakan persepsi di antara para petugas perbenihan tanaman pangan dalam memproduksi sekaligus menyalurkan benih berkualitas varietas unggul.
"Kegiatan ini juga untuk mengoordinasikan lembaga perbenihan dengan pemangku kepentingan di daerah untuk mendapatkan informasi tebaru di bidang perbenihan," urainya.
Lebih lanjut dikatakan, sejumlah materi akan disampaikan para nara sumber. Salah seorang diantaranya, yakni Vintalis Sitorus dari UPT Pengawasan Sertifikat Benih Dinas TPH Sumut, yang menyampaikan materi seputar prosedur penangkar benih bersertifikat dan pengawasan peredaran benih padi pada penangkar.
"Ibu Vintalis menjelaskan secara detil cara menjadi penangkar benih tanaman pangan," tukas Mugiono.
Begitu juga nara sumber dari Badan Pengkajian Teknologi Pertanian, menyajikan materi seputar teknologi penangkaran benih padi di Sumut serta pihak UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas TPH Sumut membahas pengendalian hama dan penyakit tanaman padi bagi penangkar.
"Sistem kerja sama stake holder dengan petani penangkar benih padi juga disampaikan perwakilan PT Sang Hyang Seri serta program pengembangan perbenihan tanaman pangan di Sumatera Utara disajikan Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas TPH Sumatera Utara, Bapak Juwaeni," sebutnya.
Tampak hadir, Kepala UPT Benih Induk Murni Tanjungmorawa, Bahrum Jamil beserta stafnya, Roni, Kepala UPT Benih Induk Hortikultura Kutagadung Berastagi, Lambok Turnip, dan Kepala Seksi Aneka Kacang dan Umbi-Umbian Bidang Tanaman Pangan Dinas TPH Sumut, Unedo Koko Nababan.
Sekadar mengingatkan, sentra produksi beras di wilayah Sumut berada di Kabupaten Simalungun, Serdangbedagai, Deliserdang, Langkat dan Mandailing Natal. Fey