|

Sumut Berpotensi Banjir Bandang

Alat berat membersihkan timbunan longsor. Foto Ist
Medan- Pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) menyatakan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berpotensi mengalami banjir bandang. Hal ini sesuai prakiraan cuaca Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan, Sumut memiliki curah hujan dengan tingkat menengah pada dasarian II-III dan I Agustus 2020.

"Berdasarkan analisis InaRISK, diperkirakan setidaknya 30 kabupaten dengan luas bahaya mencapai 150.720 hektar berpotensi mengalami tanah longsor," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/07/2020).

Ia mengemukakan, populasi terpapar untuk bahaya banjir bandang dengan kategori sedang hingga tinggi mencapai lebih dari 650 ribu orang. Sedangkan pada tanah longsor, Sumut memiliki tingkat bahaya sedang hingga tinggi.

"Jumlah populasi terpapar mencapai lebih dari 580 ribu jiwa di 27 kabupaten dengan luas bahaya hingga 1,9 juta hektar,” sebutnya.

Menyikapi potensi ancaman bahaya hidrometeorologi itu, Raditya mengimbau masyarakat untuk mengenali tanda-tanda alam dan lingkungan sekitar.

"Ini dapat menjadi pengetahuan lokal untuk membangun peringatan dini dalam mengantisipasi ancaman bahaya," tuturnya.

Pihak BPNB juga telah menerima laporan dari BPBD Kota Pematangsiantar seputar banjir bandang yang melanda Kelurahan Tanjung Pinggir Kecamatan Siantar Martoba pada Sabtu (11/07/2020) sekira pukul 21.30 WIB. Dalam peristiwa itu, seorang pengendara sepeda motor tewas setelah hanyut terbawa arus air yang deras.

“Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Pematangsiantar telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti kaji cepat, evakuasi korban dan pembersihan sisa material lumpur. Kondisi saat ini banjir telah surut,” urainya.

Selain itu, kata Raditya, musibah tanah longsor juga terjadi di Desa Sibaganding Kecamatan Girsang Sipanganbolon Kabupaten Simalungun, Sabtu (11/07/2020) dan Desa Demak Maleho Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deliserdang, Minggu (12/07/2020) sekira pukul 18.45 WIB. Di Desa Sibaganding, dua rumah warga dan satu Gereja tertimbun longsor serta 15 rumah warga lainnya terdampak longsor.

"Tim Reaksi Cepat BPBD Simalungun telah mengidentifikasi tujuh keluarga mengungsi dan menurunkan alat berat untuk membersihkan material lumpur," tukasnya.

Sementara di Desa Demak Maleho, musibah longsor mengakibatkan tiga rumah warga mengalami rusak berat, seorang luka parah dan tiga keluarga mengungsi.   

"Menurut laporan BPBD, kejadian itu dipicu oleh faktor hujan dengan intensitas tinggi, sedangkan longsor dipengaruhi juga kondisi tanah yang labil," tandasnya. Ril
Komentar

Berita Terkini