|

Sumut Belajar Kelola Sampah dari Malaysia

Sekda Provsu, Hj Sabrina berbincang dengan Konjen Malaysia di Medan, YM Aiyub Bin Omar di ruang rapat Kantor Gubsu kawasan Jalan Diponegoro Medan, Kamis (13/02/2020). Foto Ist
Medan- Pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) terpaksa harus belajar dari Malaysia untuk mengelola sampah yang dihasilkan daerah ini sebanyak 10.091 ton per hari atau 3.683.135 ton per tahun.

"Kita harus belajar dari Malaysia untuk mengelola sampah karena selain regulasi, ada faktor lain yang membuat warga Malaysia tidak membuang sampah sembarangan," papar Sekda Provsu, Hj Sabrina saat menerima kunjungan kerja Konsul Jenderal Malaysia di Medan, YM Aiyub Bin Omar dan rombongan di ruang kerja Kantor Gubsu kawasan Jalan Diponegoro Medan, Kamis (13/02/2020).

Ia mengakui, dari sampah yang dihasilkan Sumut tersebut, baru sekira 11% yang dikelola secara baik. Padahal, bila dikelola secar abaik, maka mampu menjadi sumber penghasilan masyarakat atau pun sumber energi alternatif.

Ditambahkannya, salah satu upaya pihak Pemprovsu mengelola sampah, melalui pembangunan satu unit Pusat Daur Ulang (PDU) di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang, pada tahun 2019. Nantinya, PDU mengubah sampah menjadi kompos, biogas dan bahan bakar untuk produksi. Kendati demikian, diakuinya, masih perlu upaya yang lebih besar mengingat banyaknya sampah belum dikelola semestinya.

"Saya menilai, Malaysia telah berhasil dalam mengelola sampah, sehingga kebersihan negara itu sangat terjaga," tuturnya.

Sabrina menyatakan, lebih tertarik belajar dari Malaysia karena dari sisi kultur dan budaya, Sumut tidak jauh berbeda dengan Malaysia

"Mungkin apa yang sudah dilakukan di Malaysia bisa juga kita terapkan di sini. Sebab ke depannya Pemprov Sumut akan meningkatkan pengelolaan sampah dan limbah,” sebutnya.

Konsul Jenderal Malaysia di Medan YM Aiyub Bin Omar menyambut positif niat itu. Menurutnya, sejak usia belia, warga Malaysia sudah diajarkan untuk berpikir dan bertindak membuang sampah pada tempatnya.

“Di usia kanak-kanak sudah diterapkan, sehingga pada generasi seterusnya akan tercipta generasi yang gemar buang sampah pada tempatnya,” tandasnya. Hendra

Komentar

Berita Terkini