Menurut Wakil Pimpinan Perum Bulog Sumut, Erwin Budiana, penyaluran bantuan pangan serta penyerapan gabah petani menjadi strategi utama dalam menjaga ketersediaan stok sekaligus mengintervensi stabilitas harga pasar. Dikemukakannya, ketersediaan pasokan beras Bulog secara nasional mencapai 3,4 juta ton, dan sebanyak 34 ribu ton diantaranya berada di Sumut.
Ia mengklaim, jumlah tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah pengelolaan Bulog. Selain beras, pihaknya juga mengelola stok minyak goreng sebanyak 2,5 juta liter, jagung 1.400 ton, dan gula pasir 285 ton.
“Stok yang ada masih mencukupi hingga Desember, terutama untuk menghadapi perayaan Natal,” ujar Erwin, saat Temu Pers yang difasilitasi Dinas Kominfo Sumut di Lobby Dekranasda, Kantor Gubernur Sumut, Selasa (25/11/2025).
Untuk penyaluran bantuan pangan beras, lanjutnya, Bulog Sumut memiliki pagu 16.899 ton, dengan realisasi sekitar 3.000 ton dan sisa salur 13.800 ton. Dari total 34.000 ton stok yang dimiliki, terdapat sekitar 20.000 ton yang siap digunakan untuk kebutuhan Nataru. Begitu juga pogram bantuan pangan yang semula dijadwalkan berakhir pada November 2025, akan diajukan untuk diperpanjang hingga Desember mengingat kebutuhan menjelang Nataru.
“Kami meyakini stok akan terus bertambah dan ketersediaan bahan pokok tetap terjaga, termasuk minyak goreng dan gula,” tegasnya. Van
