|

Ini Cara Pemprov Sumut Kendalikan Inflasi

Wagubsu H Surya didampingi sejumlah pimpinan OPD mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi 2025 melalui zoom meeting di ruangan Sumut Province, Kantor Gubsu Jalan Diponegoro No 30 Medan, Senin (11/08/2025). Foto Ist
Medan - Pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) bakal melakukan sejumlah upaya untuk mengendalikan inflasi, sekaligus mendorong percepatan pertumbuham ekonomi di daerah. 

Menurut Wagubsu H Surya, beberapa upaya dimaksud seperti melakukan percepatan realisasi APBD, percepatan realisasi PMA dan PMDN, percepatan realisasi proyek infrastruktur pemerintah, pengendalian harga pokok, pencegahan ekspor impor ilegal, perluasan kesempatan kerja, meningkatkan produktivitas sektor pertanian/perikanan/perkebunan/peternakan, industri manufaktur, dan mempermudah perizinan usaha.

Ini adalah langkah percepatan pertumbuhan ekonomi yang telah disampaikan oleh pemerintah pusat,” ucap Wagub, usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi 2025 melalui zoom meeting di ruangan Sumut Province, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (11/08/2025).

Ia mengimbau setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar berkoordinasi dan berkolaborasi dengan kabupaten/kota, untuk memetakan daerah mana saja yang inflasinya menjadi perhatian.

“Saya minta semua OPD, kerja tim. Mana saja kegiatan yang bisa menekan laju inflasi, mainkan saja,” tegasnya.

Dalam Rakor tersebut, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyebutkan, secara month to month (m/m), Provinsi Sumut mengalami inflasi 0,76% pada Juli 2025. Menurutnya, penyumbang inflasi terbesar adalah beras dan bawang merah, disusul kelompok pendidikan.

“Secara history, pendidikan akan dimulai pada Juli dan berlanjut pada Agustus karena adanya pembayaran uang kuliah,” ucapnya.

Sementara, Menteri Dalam Negeri (Mendag) Tito Karnavian menyatakan, puncak produksi beras terjadi pada Juni 2025. Saat ini beberapa daerah sudah memasuki kemarau sehingga produksi akan menurun pada September dan Oktober. Salah satu upaya dalam mengendalikan inflasi dengan menstabilkan harga beras.

“Stok di Bulog dan swasta tercatat 4 juta ton. Sebanyak 1,3 juta ton yang sudah dikeluarkan oleh Bulog diperkirakan pada September dan Oktober. Ini harus didistribusikan dengan mekanisme yang ada dan di titik yang tepat,” tuturnya. Van

Komentar

Berita Terkini