Menurutnya, saat ini pola konsumsi mayoritas masyarakat masih belum seimbang. Padahal, tubuh manusia memerlukan gizi seimbang agar tumbuh dan berkembang. Apalagi, pemenuhan pangan sangat penting sebagai komponen dasar untuk membentuk sumber daya manusia berkualitas.
“Kita perlu mengonsumsi beraneka-ragam jenis pangan yang aman dan sehat, tentunya dengan memanfaatkan potensi lokal, sesuai porsi kebutuhan tubuh,” paparnya.
Fauzan mengakui, pentingnya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan menu pangan B2SA di masyarakat. Hal itu terlihat dari beragam kegiatan yang digagas pihak Bapanas, mulai lomba Cipta Menu B2SA, Genius (Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa, red), pembentukan ‘Rumah Pangan' secara nasional, hingga B2SA Goes to School.
“Tujuan utama B2SA untuk meningkatkan kesadaran dan membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk hidup sehat, aktif, dan produktif ,” ujarnya.
Sementara, Sub-Koordinator Konsumsi, Penganekaragaman Pangan dan Keamanan Pangan Bidang Ketapang, David Ginting, menyatakan, B2SA merupakan salah satu bagian dari program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) berbasis sumber daya lokal yang digagas pihak Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada tahun 2010 silam.
“Peran kaum ibu dan juga anggota PKK sangat penting untuk menyosialisasikan pola konsumsi B2SA ke masyarakat, khususnya anggota keluarga masing-masing,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, kata David, kalangan pelajar juga disasar agar sejak dini mengetahui pola pangan B2SA.
“Dulu porsi makan tepat untuk memenuhi kebutuhan gizi dikenal dengan konsep 4 sehat lima sempurna, sekarang diganti dengan konsep ISI PIRINGKU, yakni 1/3 makanan pokok, 1/3 sayuran, 1/6 buah-buahan dan 1/6 lagi lauk-pauk,” urainya.
Khusus program B2SA Goes to School di Sumut, David mengklaim telah terlaksana selama bulan Mei 2024 di 10 sekolah dengan melibatkan pihak Jurusan Ahli Gizi Politeknik Kesehatan Medan dan Program Studi Gizi Universitas Negeri Medan. Ke sepuluh sekolah dimaksud, masing-masing SMAN 2 Medan (7 Mei), SMA Primbana (8 Mei), SMP Budi Murni 2 (14 Mei), SMP Bina Bersaudara dan SMA Bina Bersaudara (15 Mei), SMPN 28 (16 Mei), SMAN 13 (21 Mei), SMPN 10 (28 Mei), SMP Primbana (29 Mei) dan SMPN 1 (30 Mei).
“Dalam kegiatan B2SA Goes to School ini, kita bekerjasama dengan pihak Politeknik Kesehatan Medan Jurusan Gizi dan Program Studi Gizi Universitas Negeri Medan untuk jadi nara sumber,” tuturnya.
David berharap, masyarakat akan semakin memahami akan pentingnya pemenuhan gizi berimbang untuk kehidupan yang lebih baik lagi. Fey