Gudang pupuk bersubsidi milik PT Pupuk Indonesia di kawasan Jalan Yos Sudarso Desa Saewe, Kota Gunungsitoli, Senin (05/06/2023. Foto Ist |
“Terhitung hari ini, stok urea di gudang penyangga PT Pupuk Indonesia di Gunungsitoli berkisar 1.327,58 ton dan Phonska sebanyak 172,45 ton,” paparnya yang saat itu didampingi Sub-Koordinator Lahan dan Irigasi Bidang Sarana Prasarana, Fitrawan Ginting.
Berdasarkan keterangan personil yang bertugas di gudang Lini III tersebut, kata Akim, sebanyak 750 ton urea didistribusikan setiap minggu untuk memenuhi kebutuhan pertanaman petani di Kepulauan Nias. Jumlah tersebut jauh berbeda dengan pupuk bersubsidi jenis Phonska yang bukan merupakan pupuk dasar.
“Penyaluran Phonska memang tidak sebanyak Urea. Contohnya, selama bulan Mei 2023, penyaluran Phonska hanya berkisar 217 ton di Kepulauan Nias,” tuturnya.
Secara terpisah, Plh Sub-Koordinator Pupuk, Pestisida dan Alat Mesin Pertanian Bidang Sarpras Dinas Ketapang TPH Sumut, Desa Mandasari, menyebutkan, alokasi pupuk bersubsidi untuk Kepulauan Nias pada tahun 2023 mencapai 16.063.914 kilogram (kg), setara 16.063,914 ton, terdiri atas 10.169,102 ton urea dan 5.894,812 ton Phonska.
“Alokasi kebutuhan itu sesuai sistem E-Alokasi yang mulai diterapkan pada tahun 2023,” tukas Desa Mandasari, di ruang kerjanya, kawasan Jalan AH Nasution Medan, Senin (05/06/2023) petang.
Ia mengemukakan, alokasi tersebut dibagikan untuk lima kabupaten di wilayah Kepulauan Nias. Untuk urea bersubsidi, Kabupaten Nias Barat sebanyak 2.027,758 ton, 2.141,340 ton (Nias), 3.558 ton (Nias Selatan), 1.053 ton (Kota Gunungsitoli) dan 1.389,004 ton (Nias Utara). Sementara Phonska bersubsidi, Nias Barat mendapatkan 804.964 ton, 1.782,077 ton (Nias), 1.741 ton (Nias Selatan), 616 ton (Gunungsitoli), dan 950,771 ton (Nias Utara).“Kita optimistis, para petani yang terdaftar dalam sistem E-Alokasi tidak akan kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi,” tegasnya.
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Ketapang TPH Sumut, H Rajali, saat dihubungi melalui telepon selulernya.
“Kalau alokasi pupuk bersubsidi Sumatera Utara telah terserap dan masih kurang, kita akan segera ajukan realokasi ke Kementerian Pertanian, agar pertanaman petani tidak terganggu,” tandasnya. Fey
Kabid Sarpras Dinas Ketapang TPH Sumut, Jonni Akim Purba, melakukan monitoring pupuk bersubsidi jenis urea di gudang Lini III PT Pupuk Indonesia di Kota Gunungsitoli, Senin (05/06/2023). Foto Ist |