Ketua Panitia, Marusaha Nababan MM, menyatakan, pemberian seperangkat adat Batak kepada Oloan Paniaran Nababan dan istri, Erma Simbolon, itu sebagai tanda doa agar diberkati Tuhan dan selalu sehat dalam memimpin Kabupaten Humbahas.
"Ucapan dan doa yang sama juga disampaikan, dimanapun keturunan Borsak Mangatasi Nababan, Boru, Bere dan Ibebere tetap dalam lindungan Tuhan dan sehat-sehat melaksanakan aktivitas masing-masing," paparnya.
Ia mengemukakan, tema partangiangan seperti yang terulis dalam Alkitab Mazmur 133.1, yakni 'Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun'. Melalui acara ini, kata Marusaha Nababan, dimanapun keturunan Borsak Mangatasi Nababan berada agar selalu diberkati Tuhan, satu hati, satu pikiran, saling mendoakan untuk meraih kesuksesan.
Ditambahkannya, sesuai keputusan Borsak Mangatasi, setiap tanggal 13 Oktober akan diadakan partangiangan bersama di setiap daerah.
"Partangiangan pertama pada 13 Oktober 1955, berarti sudah terbentuk 67 tahun," tuturnya.
Marusaha Nababan, menjelaskan, partangiangan tahun ini cukup istimewa karena dapat dilaksanakan se-Kabupaten Humbahas dan dihadiri sekira 5.000 orang dari 10 kecamatan.
Berdasarkan pengamatan, para keluarga keturunan Borsak Mangatasi mengikuti upacara partangiangan secara khidmat dan sepenuh hati. Semua yang hadir menunjukkan wajah ceria dan gembira serta penuh pengharapan akan kemurahan hati Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang agar melimpahkan berkat dan kasih sayang-Nya atas seluruh keturunan Borsak Mangatasi Nababan, Boru, Bere, Ibebere di masa mendatang. Fey