Ketua Deskranasda Sumut, Hj Nawal Lubis, didampingi Kadiskop dan UMKM Sumut, Suherman, meninjau stan Provinsi Suut yang ikut dalam FIJO 2022 di Johor Baru, Malaysia, beberapa waktu lalu. Foto Ist |
Menurutnya, beragam produk unggulan yang diboyong pihak Dinas Koperasi dan UKM Sumut itu diantaranya kain songket, ulos, serta pakaian dan aksesoris dari berbagai daerah seperti Melayu, Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pakpak dan Nias. Selain itu, ditampilkan pula produk kuliner dan herbal.
"Kita berharap kerajinan dan produk dari provinsi kita bisa dikenal lebih baik dengan kualitas yang baik," tuturnya yang saat itu didampingi Kadis Koperasi dan UMKM (Kadiskop dan UMKM) Sumut, Suherman.
Dikemukakan, keterlibatan Sumut di FIJO 2022 Johor untuk memenuhi undangan dari Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Johor Baru Malaysia. Ia menyatakan, ada empat kementerian dan 20 daerah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia yang diajak berpartisipasi dalam kegiatan antarbangsa tersebut, termasuk Provinsi Sumut.
Sementara, Kadiskop dan UMKM Sumut, Suherman, menjelaskan, beberapa produk khas yang menjadi unggulan Sumut di ajang FIJO 2022 tersebut yakni busana kontemporer, etnik dan kemeja batik. Songket Batubara, tumtuman toba, songket melayu dan ulos toba. Serta kuliner seperti aneka sambal khas Medan, andaliman, ikan asin, baby cumi, teri, serta produk hrbal yakni gula aren dan keloria.
Sebelumnya, Konsul dari KJRI Johor Baru, Andresza S Dasuki, dalam suratnya mengatakan, kegiatan yang berlangsung sejak 29 September hingga 2 Oktober 2022 ini diharapkan menjadi pusat promosi produk halal internasional, serta penyedia layanan dari berbagai sektor, di antaranya kerajinan.
Diharapkan, kegiatan ini dapat diikuti lebih banyak perusahaan/UMKM dari Indonesia, sebagai partisipan sekaligus mempromosikan produk khas dari berbagai daerah.
"Target pengunjung pada even ini sebanyak 90 ribu pengunjung dari berbagai negara, dengan jumlah 300 booth dan 500 sesi pertemuan bisnis," sebutnya. Fey