|

Sekda Provsu Terpikat Tiga Juhar Farm

Sekda Provsu, Hj R Sabrina didampingi Plt Kadis TPH Sumut, Ir Bahruddin Siregar, memegang buah Mamey Sapote, kerap disebut Sawo Raksasa koleksi Tiga Juhar Farm di kawasan Desa Rumah Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deliserdang, Kamis (20/05/2021). Foto Fey

Deliserdang- Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara, Hj R Sabrina, terpikat dengan koleksi tanaman buah eksotis yang dimiliki pengelola Tiga Juhar Farm, di kawasan Desa Sumbul Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir Kabupaten Deliserdang, Kamis (20/05/2021).

“Ini kelengkeng kelas premium dengan tekstur daging buah yang tebal dan memiliki biji relatif kecil dibanding kelengkeng sejenisnya,” ungkapnya usai memetik buah kelengkeng varietas Kristal.

Ia menilai, kelengkeng memiliki nilai ekonomis tinggi karena mampu menghasilkan 100 kilogram (kg) per pohon. Selain itu, harga jualnya relatif mahal, yakni berkisar Rp40 ribu per kg.

Pada kesempatan itu, Sabrina memuji koleksi tanaman buah yang dimiliki Tiga Juhar Farm. Beragam tanaman eksotis, seperti Kelengkeng Merah, Mamey Sapote atau kerap disebut sawo raksasa, Salak Madu, Tin dan Kurma dipadu pisang barangan, mengisi areal seluas 30 hektar. Disebutkannya, penataan tanaman dipadu dengan kolam ikan yang apik menjadikan lokasi ini tidak layak untuk dilupakan.

“Ini sudah bisa dijadikan lokasi agrowisata, melalui sejumlah pembenahan agar menjadi salah satu andalan Provinsi Sumatera Utara,” tukasnya.

Sabrina mengemukakan, lokasinya yang berdekatan dengan Kota Medan, yakni memiliki jarak tempuh sekira 1,5 jam, menjadi alasan utama Tiga Juhar Farm layak dijadikan tempat untuk refreshing sekaligus media pembelajaran.

“Tinggal membenahi sedikit, termasuk akses jalan menuju lokasi ini yang masih belum mulus dan melengkapi koleksi buah lainnya,” papar Sabrina yang hadir bersama Kadis Perkebunan, Ir Lies Handayani Siregar MMA, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sumatera Utara Hj.Nurlela, SH, M.AP dan Direktur Rumah Sakit Umum Haji Medan, Rehulina Ginting.  

Sebelumnya, Plt Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, Ir Bahruddin Siregar MM didampingi penanggungjawab Tiga Juhar Farm, Dedi Juliardi, memandu rombongan menyusuri tanaman buah. Dijelaskannya, pemilik Tiga Juhar Farm, Jani Ginting, merupakan petani binaan Dinas TPH Sumut sejak tahun 2004. 

“Awalnya hanya bertanam salak pondoh dan kelapa sawit. Tapi, setelah salak pondoh bernilai ekonomis, mulai dikembangkan tanaman lain, sehingga hasilnya seperti sekarang ini,” tuturnya.  

“Khusus salak madu dan kelengkeng, Tiga Juhar Farm masih kewalahan memenuhi permintaan pasar buah lokal, sehingga prospeknya masih sangat terbuka luas untuk dibudidayakan petani Sumatera Utara,” sebutnya.

Hal itu dibenarkan Dedi Juliardi. Hingga kini, pihaknya kewalahan memenuhi permintaan pasar buah di Kota Medan. Apalagi, khusus tanaman kelengkeng, baru 2 ha yang berproduksi. Berbeda dengan tanaman salak madu yang berkisar 5 ha dan salak pondoh seluas 3 ha.

Mengenai tanaman kelengkeng, pihaknya membudidayakan varietas kristal, pimpong, Puang pet, kateki, king long dan Kelengkeng merah. Bahkan, untuk kelengkeng merah, sumber awal bibitnya diperoleh langsung dari negara asalnya yakni Vietnam.

Sekda Provsu, Hj R Sabrina, didampingi Plt Kadis TPH Sumut, Ir Bahruddin Siregar dan Kadis Perkebunan Sumut, Ir Lies Handayani Siregar, memegang lengkeng Kristal yang baru dipetik, Kamis (20/05/2021). Foto Fey

Menerapkan jarak tanam 6 x 6 meter dan dipupuk dengan menggunakan pupuk organik, pihak Tiga Juhar Farm mencoba memproduksi buah yang sehat dan ramah lingkungan, melalui pengurangan pemakaian pupuk kimia. 

“Pertama untuk pertumbuhan vegetatif, pupuk yang diberikan adalah pupuk organik cair yang diracik sendiri. Saat pertumbuhan generatif (buah, red), kami juga menggunakan pupuk organik yang dibuat sendiri,” urai Dedi yang juga Direktur CV Sinar Ponti, perusahaan khusus pemasok bibit dan pemasaran buah produksi Tiga Juhar Farm ini. 

Ia menambahkan, secara umum, tanaman kelengkeng mulai belajar berbunga sekira enam bulan ke atas. Kendati demikian, ada juga umur tiga bulan, sudah belajar berbunga. 

“Semuanya tergantung perawatan tanaman. Tapi, produksi buah yang memadai dapat dipanen setelah tanaman kelengkeng berumur dua tahun ke atas,” tegasnya. 

Tampak hadir pada kesempatan itu, Sekretaris Dinas TPH Sumut, Ir Hj Nurhijjah Siregar, Kasi Tanaman Sayur dan Obat Bidang Hortikultura Dinas TPH Sumut, Adri, dan Kasubbag Umum, Syafaruddin SE. Fey

Sekda Provsu dan rombongan saat berada di Tiga Juhar Farm, Kamis (20/05/2021). Foto Fey




Komentar

Berita Terkini