Sejumlah korban bencana alam Parapat menerima bantuan bahan pokok dari PT Inalum (Persero) di Kantor Camat Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun, Senin (17/05/2021) Foto Effendy Bakkara |
Parapat- Bantuan untuk korban bencana alam di Kota Parapat mulai berdatangan. Setelah Pemkab Simalungun, giliran pihak manajemen PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Porsea memberikan ratusan paket bahan pokok di Kantor Camat Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun, Senin (17/05/2021).
Kepala Departemen CSR dan PKBL PT Inalum, Ismail Midi, mengaku, beberapa saat setelah bencana terjadi, pihak perseroan secara intensif dan estafet terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Simalungun untuk persiapan bantuan yang tepat sasaran.
"Kita terus melakukan monitor kondisi di lapangan hingga saat ini, dan berinisiatif mendistribusikan bantuan kepada para korban secepatnya sebagai bentuk kepedulian sosial perusahaan," paparnya.
Berkoordinasi dengan BPBD Simalungun, kata Ismail, pihak manajemen menyerahkan bantuan secara bertahap. Sebagai tahap pertama, lanjutnya, diserahkan bantuan sebanyak 200 paket bahan pokok. Direncanakan, bantuan berikutnya berupa perbaikan rumah yang mengalami kerusakan berat akibat bencana banjir dan longsor tersebut.
"Kita sudah melakukan survey terhadap pemilik rumah yang menjadi korban bencana alam di dua lokasi, yakni Huta Sualan dan Lingkungan 1 Kelurahan Parapat, untuk dibantu perbaikannya pada Selasa (18 Mei 2021, red)," sebut Ismail.
Hal itu dibenarkan Deputy Sekretaris Perusahaan Inalum, Mahyaruddin Ende, yang dihubungi secara terpisah. Menurutnya, pihak manajemen merasa prihatin atas kejadian bencana alam di Parapat pada beberapa waktu lalu. Diperkirakan, hal itu diakibatkan penurunan kualitas lingkungan dan hutan di sekitar kawasan Danau Toba. Untuk itu, pihak manajemen berencana memberikan perhatian yang lebih untuk membantu menjaga kelestarian lingkungan melalui program penghijauan di sekitar kawasan Danau Toba.
"Sejak tahun 2015 hingga 2020, PT Inalum sudah melakukan program penghijauan di areal seluas 750 hektar yang terdapat di tujuh kabupaten sekitar Danau Toba," tuturnya.
Sementara, Kepala Departemen Administrasi PLTA PT Inalum, Ari Bowo Soekotjo, menyatakan, pada tahun 2021, selain menanam pohon di areal seluas 250 hektar, PT Inalum juga akan membuat sumur resapan dan biopori, budidaya tanaman endemik, pengerukan embung, dan lainnya demi menjaga kelestarian alam Danau Toba. Pihaknya juga berencana melakukan program TMC yang dilaksanakan bekerjasama dengan BPPT sebagai salah satu upaya untuk menjaga tinggi muka air Danau Toba.
"Rentang waktu pelaksanaan TMC sejak 1 April hingga 29 April 2021," tukasnya.
Ia mengklaim, keberhasilan TMC dapat langsung diobservasi dalam hitungan jam setelah pelaksanaan proses modifikasi.
"Inalum sebagai badan usaha milik negara satu-satunya yang bergerak di bidang industri peleburan aluminium di Indonesia akan terus berkomitmen mendukung pelestarian alam dan lingkungan di kawasan Danau Toba yang telah ditetapkan menjadi Destinasi Wisata Super Prioritas kebanggaan masyarakat Sumatera Utara," tegasnya. Effendy Bakkara