|

Kajian Fiqih di Abi Ummi School Bumi Asri

Para peserta Sanlat Ramadan Kajian Fiqih Thaharah dan Sholat bertajuk 'Dengan Semangat Ramadan Kita Wujudkan Perempuan Cerdas, Lingkungan Sehat dan Ekonomi Kuat', yang digagas pihak Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPC PKS Medan Helvetia pada 16-17 April 2021. Foto Ist  

Medan- Sebanyak 67 peserta mengikuti Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadan dengan Kajian Fiqih Thaharah dan Sholat' bersama Ustadzah Elfi Zahra Lc MA, di Abi Ummi School Komplek Perumahan Bumi Asri Blok C99, kawasan Jalan Asrama Medan, Sabtu (17/04/2021) pagi.

"Secara umum, Thaharah berarti menghilangkan kotoran dan najis yang dapat mencegah sahnya sholat, baik najis atau kotoran yang menempel di badan maupun pakaian," ungkap Ustadzah Elfi dalam kegiatan bertajuk 'Dengan Semangat Ramadan Kita Wujudkan Perempuan Cerdas, Lingkungan Sehat dan Ekonomi Kuat', yang digagas pihak Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPC PKS Medan Helvetia itu.

Ia menegaskan, Thaharah memiliki kedudukan yang paling utama dalam ibadah. Bila seseorang sudah memahami dan menjalankan secara baik, maka ibadahnya akan menjadi sah. 

"Pentingnya mensucikan diri ditegaskan dalam Surat Al- Baqarah ayat 222 yang artinya, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri," tuturnya.

Ustadzah Elfi menjelaskan, bersuci terbagi dalam dua, yakni lahiriah (fisik) dan bathiniah (kalbu). Secara fisik, bersuci dari syirik dan maksiat serta bisa dihilangkan dengan bertauhid dan beramal soleh. Sementara, secara lahiriah, tidak akan hilang tanpa kebersihan hati seseorang. Ditambahkannya, Allah SWT mensyariatkan thaharah badan dengan wudhu dan mandi wajib. Penghilangan najis dan kotoran ini tidak hanya fisik manusia tapi juga yang melekat seperti pakaian hingga tempat ibadah.

"Segala perbuatan dosa atau maksiat yang berhubungan dengan hati seperti sombong, angkuh, takabbur, dendam, dan iri harus dihilangkan," imbau Ustadzah Elfi.

Lebih lanjut dikemukakan beberapa cara mensucikan najis, yakni menggunakan air hingga hilang bekas najis, baik bentuk, warna, maupun rasanya. Untuk membersihkan hadas kecil, pihaknya menyarankan untuk berwudhuu serta hadas besar dengan cara melakukan mandi wajib.  

Sebelumnya, Ketua BPKK Partai Keadilan Sejahtera DPC Medan Helvetia, Esti, menyatakan, kegiatan Sanlat Ramadan berlangsung selama dua hari, yakni Jumat-Sabtu (16-17 April 2021). Di hari pertama, lanjutnya, para peserta mendapatkan materi seputar Thaharah dan pada hari kedua membahas seluk-beluk sholat dan wudhu.

"Tema Thaharah dan Sholat sengaja dipilih agar umat muslim, khususnya peserta kegiatan, memahami pentingnya bersuci sebelum menunaikan ibadah sholat dan ibadah lainnya," paparnya.

Sejumlah warga Komplek Perumahan Bumi Asri Medan mengikuti kegiatan Sanlat Ramadan Kajian Fiqih Thaharah dan Sholat yang digelar pihak BPKK Partai Keadilan Sejahtera DPC Medan Helvetia, 16-17 April 2021. Foto Ist

Ia berharap, para peserta bisa menerapkan ilmu yang diperolehnya dalam menjalani aktivitas keagamaan, sekaligus menularkannya ke anggota keluarga inti, kerabat dan jiran tetangga agar mengetahui pentingnya peranan bersuci bagi umat muslim," sebut Esti.

Di akhir acara, pihaknya juga membagikan bibit tanaman kepada setiap peserta dalam upaya peringatan Hari Bumi yang jatuh setiap tanggal 22 April. 

"Ini merupakan bentuk kepedulian pihak BPKK Partai Keadilan Sejahtera DPC Medan Helvetia terhadap lingkungan dalam upaya melindungi bumi tempat kita tinggal," tandasnya. Fey  


Komentar

Berita Terkini