Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor bercengkaram dengan bocah penderita tumor di mata sebelah kirinya, saat berkunjung ke Desa Silima Kuta Kecamatan STTU Julu, akhir pekan lalu. Foto Ist |
Salak- Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor, rela memberikan gajinya untuk membiayai pengobatan Evriandi Nduru yang menderita tumor di mata kirinya. Hal itu diungkapkannya saat berkunjung ke rumah orang tua Evriandi di kawasan Desa Silima KUta Kecamatan STTU Julu, akhir pekan lalu.
"Bila diperlukan untuk menutupi kekurangan biaya pengobatan, saya siap memberikan gaji untuk membantu," tegasnya di depan ibu Evriandi Nduru, Rosinta Br Tumangger.
Saat itu, Bupati Franc juga memanggil pihak terkait untuk menangani Evriandi, seperti Direktur RSUD Salak, dr Elisya Barus, serta institusi terkait lainnya. Tujuannya, agar Evriandi segera mendapatkan perawatan agar bisa sembuh. Bahkan, Bupati Franc menginstruksikan segera membawa Evriandi mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Medan dengan menggunakan ambulan.
Tampak, Bupati Franc sempat mengajak Evriandi bercengkrama. Ia juga tidak sungkan memangku bocah yang telah ditinggal ayahnya sejak dalam kandungan sang ibu.
Aksi gerak cepat yang dilakukan Bupati Franc tersebut menuai keharuan dari ibu korban, Rosinta. Ia mengaku tidak menduga kehadiran Bupati Pakpak Bharat tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bupati Pakpak Bharat. Saya senang sekali karena bapak Bupati telah datang melihat kondisi anak saya serta langsung dengan cepat membawa anak kami berobat ke Medan hari ini juga. Semoga berkat bantuan dari Bapak Bupati, anak kami Bisa segera sembuh," tutur Rosinta sembari berurai air mata.
Dikemukakan, penyakit itu berawal saat mata kiri anaknya tertusuk daun padi, sekira Oktober tahun 2020 silam. Semula, kata Rosinta, anaknya hanya mengalami rasa gatal dan mata memerah. Ironisnya, sekira Februari 2021, mata kiri Evriandi mulai membengkak. Ia segera memboyong Evriandi ke Puskesmas setempat dan mencoba sejumlah pengobatan, namun penyakit itu tidak kunjung membaik. Han