Ekspor kapulaga asal Sumut mengalami kenaikan selama masa pandemi Covid-19 di semester I tahun 2020. Foto Ist |
"Kenaikan sebesar 54,24 persen ini harus kita apresiasi, di tengah kondisi ekonomi yang melamban di dunia," papar Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, Ali Jamil, melalui keterangan tertulisnya, Senin (13/07/2020).
Ia memuji para eksportir kapulaga Sumut mampu mempertahankan, bahkan meningkatkan volume ekspornya. Data dari sistem IQFAST Barantan, kata Ali Jamil, ekspor kapulaga Sumut pada semester I/2020 telah melampaui total ekspor tahun 2019 yang berkisar 168 ton senilai Rp8,2 miliar.
"Ada tiga negara utama pengimpor kapulaga asal Sumatera Utara, yaitu Vietnam, Thailand dan China dengan 19 eksportir kapulaga," sebutnya lantas menyatakan, kapulaga menambah daftar ekspor rempah asal Sumut, setelah kincung/combrang, jahe, kunyit, cengkeh dan buah tempayang yang juga laris di pasar global.
Pihaknya bertekat untuk terus menggali potensi ekspor dari pertanian agar kesejahteraan petani semakin meningkat.
Secara terpisah, Kepala BBKP Belawan, Hasrul mengaku optimis Gerakan peningkatan tiga kali lipat ekspor komoditas pertanian (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, red) bisa tercapai di Sumut dalam kurun waktu lima tahun yakni hingga tahun 2024.
“Kami lakukan pendampingan teknis persyaratan ekspor kepada para pelaku usaha agar dapat memenuhi semua persyaratan negara tujuan ekspor, sehingga mereka puas dan akhirnya volume ekspor kita dapat terus bertambah,“ tuturnya.
Seorang petugas Karantina Pertanian memeriksa kapulaga sebelum diekspor. Foto Ist |
“Peran Karantina Pertanian dalam pendampingan teknis persyaratan ekspor sesuai dengan aturan Sanitary dan Phytosanitary Measures (SPS) dunia Internasional tentu akan berdampak pada peningkatan ekspor,” sebut Hasrul. Fey