|

Buah Tempayang, Primadona Baru Ekspor Sumut

Buah tempayang yang telah dikeringkan untuk diekspor. Foto Ist
Belawan- Buah tempayang menjadi primadona baru komoditas pertanian ekspor dari Sumatera Utara (Sumut). Pemilik nama latin Fismiana affinis ini diekspor dalam bentuk kering berwarna kecoklatan seperti biji melinjo. 

Pihak Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Belawan mencatat, ekspor buah tempayang selama kurun waktu Januari-Juni 2020 sebanyak 80 ton dengan nilai Rp2 miliar. Menurut Kepala BBKP Belawan, Hasrul, terdapat tiga negara tujuan ekspor buah tempayang, masing-masing Malaysia, Vietnam dan India.

"Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, yakni IQFAST, tren permintaan ekspor komoditas ini terus mengalami peningkatan, setelah perdana ekspor di masa pandemi Covid-19," ungkap Hasrul melalui keterangan tertulisnya di Belawan, Kamis (09/07/2020).

Sebagai komoditas baru, pihaknya melakukan serangkaian tindakan karantina guna memastikan kesehatan dan keamanan buah tempayang sesuai persyaratan masing-masing negara tujuan. Ia mengemukakan, tindakan pemeriksaan dilakukan dengan pengambilan sampel untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. Ditambahkannya, pemeriksaan sanitasi gudang penyimpanan dan kontainer juga tak luput dari mitigasi Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

Begitu juga penelusuran produk untuk memastikan komoditas buah tempayan telah ditangani secara baik.

"Persyaratan itu dapat juga dilihat di website International Plant Protection Convention (IPPC)," tukasnya.

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, Ali Jamil, mengapresiasi munculnya primadona ekspor baru asal Sumut itu. Sesuai peran sebagai fasilitator pertanian di perdagangan internasional, pihaknya akan mengawal pelaku usaha dan petani dalam memenuhi persyaratan teknis, sanitari dan fitosanitari bagi komoditas pertanian ekspor. Hal itu sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, untuk mendorong peningkatan ekspor sebanyak tiga kali lipat hingga tahun 2024.

"Barantan bertugas untuk memastikan gerakan ini dapat mencapai target yang telah ditetapkan baik pada bidang on-farm dan off-farm," sebutnya mengakhir perbincangan.

Di kalangan masyarakat, buah tempayang dipercaya memiliki multikhasiat, diantaranya sebagai obat panas dalam pada balita, obat batuk akut, radang tenggorokan, hingga dipercaya dapat meningkatkan kesuburan. Di daerah lain, ada juga yang menyebutnya sebagai kembang semangkuk. Fey

Komentar

Berita Terkini