 |
| Wagubsu Musa Rajekshah didampingi Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi dan staf mengisi SP secara online di ruang kerjanya kawasan Jalan Diponegoro Medan, Selasa (25/02/2020). Foto Ist |
“Tadi sempat juga khawatir, data kita itu bisa akses orang lain. Tapi, Pak Syech Suhaimi (Kepala BPS Sumut, red) menyebutkan tidak bisa sehingga data saya aman karena memiliki password pribadi,” ungkap pria yang kerap disapa Ijeck itu.
Ia mengaku tidak sulit melakukan pengisian SP secara online. "Gampang mengisinya dan cepat, kalau kita gampang mengertinya," ujarnya lagi.
Ijek mengimbau pihak BPS terus melakukan sosialisasi SP Online tersebut, mengingat merupakan program baru yang belum diketahui masyarakat luas.
"Pihak BPS harus rajin menyosialisasikannya ke masyarakat hingga tingkat lingkungan," tukasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi mengklaim, pihaknya terus mendorong masyarakat mengisi data kependudukan melalui SP 2020 secara online. Hingga kini, lanjutnya, data yang telah masuk melalui SP Online mencapai 160 ribu jiwa. Kendati demikian, pencapaian itu masih di bawah target sebesar 21%.
“Kita tetap optimistis karena waktu pengisian sensus online ini sampai bulan Maret. Kita paham bahwa warga Sumut masih belum yakin dan memahami sensus online ini. Mudah-mudahan masyarakat lebih yakin untuk mengisi ini sensus online ini karena kepala daerah kita saja tidak takut mengisi data ini,” tuturnya.
Terkait lokasi masyarakat yang sulit jaringan, pihaknya bakal melakukan sensus penduduk secara ‘door to door’ pada Juli 2020.
“Jadi jangan ada keraguan masyarakat untuk mengisi sensus penduduk ini baik secara online dan door to door. Karena ini amanah pemerintah,” tandasnya. Hendra
