Menurut Direktur Utama PT Pertamina Retail, Sofyan Yusuf, SPBU Km 65 A dan B berada di bawah manajemen Pertamina retail. Nantinya, SPBU tersebut akan dilengkapi swalayan mini Bright Store dan restoran.
"Ini untuk memberi kenyamanan kepada pelanggan yang hendak beristirahat saat melintasi ruas tol Medan-Tebingtinggi," tuturnya.
Pada peresmian tersebut, Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero), Mas’ud Khamid menyatakan, pihaknya mempercepat penerapan digitalisasi SPBU. Selain bermanfaat untuk konsumen melalui peningkatan kepastian takaran, sistem digitalisasi juga bakal mampu meningkatkan pengawasan penyaluran bahan bakar minyak.
Ditambahkannya, digitalisasi SPBU akan memberikan kepastian takaran bagi konsumen, karena penyaluran BBM dari tiap nozzle atau selang SPBU dapat tercatat secara akurat dan mendekati waktu faktual. Begitu juga bagi perusahaan, digitalisasi akan memperkuat pengawasan atas penyaluran BBM, karena sistem ini terintegrasi secara nasional hinga dapat dimonitor di pusat.
“Termasuk SPBU Km 65 A dan B yang kita resmikan hari ini. Jumlah penyaluran serta kondisi stok bisa saya monitor dari ruang kerja," papar Mas'ud.
Ia mengklaim, saat ini PT Pertamina mampu melayani pasar Indonesia hingga 80%. Sementara, operator lainnya tidak sampai 50%. Ke depan, kata Mas'ud, persaingan bakal dari sisi pelayanan dan kemudahan, termasuk sistem digital.
"Untuk menghadapi persaingan itu, kita terus mendorong penerapan digitalisasi SPBU," tukasnya.
Saat ini, lanjutnya, pihak PT Pertamina telah melakukan digitalisasi terhadap 3.000 SPBU dari total sebanyak 5.000 unit. Sisanya, bakal dirampungkan selama tahun 2020. Zan
