|

Pimpong Bumi Asri Berduka

Sekjen Pimpong Bumi Asri Medan, diwakili drh Efendi Batubara (kaos merah), didampingi Erdiansyah Lubis, M Dewasa dan Fahri, menyerahkan bantuan duka kepada Anto di halaman Masjid Al Muhajirin, Sabtu (22/02/2020) pagi. Foto Fey
Medan- Kebersamaan kian terajut di antara sesama anggota Pimpong Bumi Asri Medan. Salah satunya, diwujudkan dengan pemberian bantuan duka kepada salah seorang anggotanya, di sela-sela latihan rutin pada Sabtu (22/02/2020) pagi.

Anto, sapaan karibnya. Pria berusia lebih setengah abad itu tak kuasa lagi menyembunyikan rasa haru diwajahnya saat menerima bantuan duka dari rekan-rekannya sesama pegiat Pimpong Bumi Asri. Wajahnya sesaat tertunduk, seolah, ingin menyembunyikan sepasang mata yang telah 'berkaca-kaca'. Ia hanya mampu terdiam mendengarkan kata-kata penyemangat yang keluar dari bibir para sahabat yang silih-berganti menjabat tangannya.

"Mohon maaf, tadi Sekjen Pimpong Bumi Asri Medan, Pak Haji Darwin Nasution, tiba-tiba ada keperluan, sehingga saya mewakili rekan-rekan untuk menyerahkan sekadar uang tali asih untuk keluarga Pak Anto," ucap drh Efendi Batubara.

Ia mengaku, donasi tersebut spontan muncul ketika mendengarkan istri salah seorang pegiat Pimpong Bumi Asri Medan menjalani perawatan di RS Sinar Husni Medan, beberapa waktu lalu. Dalam kurun waktu singkat, terkumpul bantuan yang diharapkan mampu menguatkan semangat ahli musibah.

"Untuk Pak Anto, mohon tetap bersemangat dalam merawat istri agar kembali pulih kesehatannya dan bisa aktif lagi latihan di halaman Masjid Al Muhajirin ini," sebut Efendi.

Sementara, Anto yang dalam kesehariannya bekerja sebagai tenaga pengamanan di Kompleks Perumahan Bumi Asri Medan tak pernah menduga rekan-rekannya peduli dengan keadaan keluarganya.

"Tadi saya sempat bingung waktu disuruh datang sebentar ke tempat latihan ini. Katanya tadi untuk dokumentasi, ternyata, menerima bantuan duka," ujar pria yang berdomisili di kawasan Marelan, Medan ini.

Anto mengisahkan, Minggu (16/02/2020) malam, kondisi kesehatan istrinya tiba-tiba memburuk, sehingga harus diboyong ke RS Sinar Husni. Tim medis kemudian menganjurkan istrinya untuk menjalani rawat inap agar bisa ditangani secara intensif. Setelah mendapatkan perawatan intensif selama tiga hari, akhirnya sang istri diizinkan untuk meninggalkan rumah sakit.

Sebagian pegiat pimpong Bumi Asri Medan sedang berlatih usai memberikan bantuan duka kepada salah seorang anggotanya, Sabtu (22/02/2020). Foto Fey
Namun, kata Anto, pihak keluarga tidak memboyongnya ke rumah, melainkan ke salah satu kerabatnya di kawasan Tembung, Deliserdang.

"Saya melihat, kondisi kesehatannya belum pulih, sehingga kami sepakat untuk memanfaatkan pengobatan alternatif," papar Anto yang mengaku setiap hari harus bolak-balik menempuh rute Marelan-Tembung demi mendapatkan kesembuhan istrinya.

Pada kesempatan itu, Anto berterimakasih atas kepedulian rekan-rekannya. "Saya atas nama keluarga, sangat berterimakasih atas kepedulian rekan-rekan semua," tandasnya. Fey   
Komentar

Berita Terkini