Sejumlah personil mengamankan lokasi penggrebekan paska bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, beberapa waktu lalu. Foto Yohana |
"Kabarnya, ada dua perempuan bercadar yang diamankan. Sedangkan penghuni dua rumah yang merupakan pasangan suami istri, tidak ada di tempat saat penggrebekan," ungkap Camat Medan Belawan, Ahmad SP, melalui telepon selulernya.
Sebelum penggrebekan, lanjutnya, warga di sekitar telah diungsikan karena dikhawatirkan kediaman tersebut belum steril dari bahan peledak. Ditambahkannya, sejumlah personil Densus 88 mengamankan sembilan ikat pipa diduga berisi bom.
"Tadi pagi juga Tim Densus 88 juga telah melakukan penyisiran ulang di dua rumah itu. Anggota TNI Angkatan Darat dan Laut membantu pengamanan di sekitar lokasi," tuturnya.
Salah seorang warga, Gunawan (45), menyatakan, kediaman dimaksud dihuni keluarga Salman Al Farizi (40) dan Fahmi Junaidi (41). "Istri-istri mereka juga bercadar. Tapi saya tidak tahu persis apakah yang diamankan itu merupakan istri mereka," paparnya.
Para personil penjinak bom diturunkan untuk menyisir sejumlah lokasi yang dicurigai. Foto Yohana |
"Itu Imamnya si Dedek. Patut dicurigai, mereka yang melakukan pencucian otak, memberikan perintah dan lainnya," sebut mantan Kapolrestabes Medan ini.
Pihaknya mengklaim masih melakukan pengejaran terhadap jaringan teroris tersebut.
"Ada sejumlah orang yang sudah diamankan dan sedang dimintai keterangan oleh penyidik. Kasus ini masih terus dikembangkan. Petugas sudah disebar di lapangan. Hasil perkembangan dalam penanganan kasus ini akan kita sampaikan," urainya. Yohana