 |
| Jasad Ramadona saat masih berada di RS Bhayangkara Medan, beberapa waktu lalu. Foto Ist |
Setelah sempat kritis dihajar massa, pemuda berusia 21 tahun itu akhirnya tewas di di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
"Massa menghajar Ramadona saat tertangkap, sedangkan tiga orang rekannya lolos dari pengejaran massa," ungkap Kapolsek Percut Seituan, Kompol Aris Wibowo, melalui telepon selulernya, Minggu (18/8/2019).
Saat ini, lanjutnya, aparat kepolisian telah menyerahkan jenazah Ramadona kepada pihak keluarganya yang kemudian disemayamkan di rumah duka kawasan Jalan Pendidikan Dusun 2, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan.
"Keluarga meminta jenazah Ramadona tidak usah divisum. Setelah menandatangani surat pernyataan tidak akan menuntut, pihak keluarga langsung membawa jenazah Ramadona," tuturnya.
Kompol Aris mengklaim masih memburu tiga rekan Ramadona. Sebelumnya, Ramadona dan tiga rekannya sempat membegal korbannya, Haris Pradana (21) warga kawasan Jalan Bejo Gang Supar, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Seituan yang mengendarai sepedamotor Honda Beat BK 5363 AHK, tidak jauh dari rumahnya. Kendaraan yang dibawa korban langsung dipepet kelompok begal itu. Bahkan, salah seorang pelaku langsung menendang korban sehingga terjatuh.
Sesaat kemudian, salah seorang pelaku kemudian menodongkan senjata tajam. Merasa terancam,
Haris segera menyerahkan kendaraannya. Berjarak beberapa meter setelah kelompok begal itu kabur, korban menjerit untuk meminta pertolongan. Sejumlah warga yang mendengar teriakan itu segera mendekat. Salah seornag warga kemudian membonceng korban untuk memburu para pelaku.
Hasilnya tidak sia-sia, kendaraan yang dikemudikan Ramadona berhasil disusul. Tak ingin membuang kesempatan, korban menendang Ramadona saat posisi kendaraan berdekatan. Sontak, Ramadona kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Massa segera melampiaskan kemarahannya dengan menghajar Ramadona hingga tidak sadarkan diri. Yohana Zira
