 |
| Ilustrasi. Foto Net |
"Impotensi atau disfungi ereksi menyebabkan seseorang tak mampu berereksi maupun mempertahankan ereksi kemaluannya, sehingga kegiatan seksual terhambat," ungkapnya.
Pada umumnya, kata Bapak Umar, kaum pria berusia lanjut kerap mengalami gangguan tersebut. Namun perlu diingat, tidak semua pria berusia lanjut akan mengalami hambatan seksual itu. Bila gangguan tersebut terjadi pada diri seseorang, apalagi usianya masih di bawah 50 tahun, pihaknya menyarankan agar segera memeriksakan diri.
"Biasanya seorang pria akan mulai mengalami gangguan tersebut pada usia 65 tahun atau 75 tahun," tuturnya.
Ia mengemukakan, ada beberapa faktor yang membuat seseorang mengalami disfungsi ereksi, yakni akibat kelainan atau kerusakan syaraf maupun psikis. Faktor kelainan yang bisa menyebabkan masalah impotensi, diantaranya kelainan persyarafan, kelainan penis kelainan pembuluh darah dan lain lain. Selanjutnya, faktor kerusakan yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi, diantaranya akibat cidera serangan penyakit mengonsumsi obat obatan tertentu, merokok dan lain lain.
Begitu juga, faktor psikis yang dapat menyebabkan seorang pria mengalami impotensi, diantaranya kekhawatiran atau perasaan takut yang berlebihan terhadap keintiman, kecemasan berlebihan, depresi bimbang akan jati diri dan jenis kelaminnya dan lain lain.
"Mengalami gangguan impotensi tentu merupakan mimpi buruk bagi seorang pria. Hendaknya seseorang yang didiagnosis menderita impotensi hendaknya tidak patah semangat, karena itu justru bisa memperburuk keadaan," sebut Bapak Umar.
Ditambahkannya, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengembalikan atau memperbaiki fungsi ereksi yang terganggu. Beberapa metode pengobatan diantaranya dengan melakukan terapi herbal.
“Dengan terapi herbal insya allah penyakit impotensi bisa diobati” ujar pria yang juga siap melayani konsultasi impotensi melalui HP di nomor 0813-8042-6253 dan 0821-6656-4513. Ril
