|

Food Estate Humbahas Mulai Oktober 2020

Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Wagubsu Musa Rajekshah mengendarai traktor saat meninjau lokasi Food Estate sektor hortikultura di Desa Ria-ria Kecamatan Pollung Kabupaten Humbahas, Jumat (11/09/2020). Foto Ist
Doloksanggul- Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menegaskan, Program Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dimulai pada Oktober 2020 dengan total lahan seluas 30 ribu hektar (ha). 

"Sebagai tahap awal, di lahan seluas 1.000 hektar untuk tanaman kentang, bawnag merah dan bawang putih," paparnya saat meninjau lokasi Food Estate sektor Hortikultura di Desa Ria-ria Kecamatan Pollung, Humbahas, Juat (11/09/2020).

Ia memperkirakan, setiap ha lahan yang digunakan bisa menghasilkan puluhan juta rupiah. 

“Kalau ini berhasil, akan dibuat di seluruh Indonesia. Sumatera Utara akan lebih banyak, paling tidak yang karakteristik nya mirip dengan Humbahas, akan bisa langsung diaplikasikan,” ujarnya yang saat itu didampingi Wagubsu Musa Rajekshah.

Mentan mengemukakan, Program Food Estate merupakan konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi, mencakup pertanian, perkebunan dan peternakan di suatu kawasan. Pihaknya berharap, program tersebut mampu menumbuhkembangkan sektor pertanian secara merata, serta meningkatkan produksi pertanian secara drastis, sehingga mampu menambah kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor.

“Kita mau buat yang orang Indonesia belum lihat. Ini tidak hanya untuk Sumatera Utara, tapi Indonesia. Percontohannya ada di sini, food estate itu pertama kali di Indonesia,” papar Mentan.

Lebih lanjut dikatakannya, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai food estate, diantaranya, ketersediaan lahan, bibit berkualitas, pupuk yang istimewa, mekanisasi, budidaya, hingga pasca panennya. Mentan mengklaim, pertanian merupakan sektor yang tahan banting meski di masa pandemi. Dari sisi ekonomi, lanjutnya, pertumbuhan sektor pertanian saat ini tumbuh sebesar 22%. 

"Food Estate akan ikut menggerakkan perekonomian Sumut dan Indonesia," tegasnya.

Pada Agustus 2020, kata Mentan, nilai ekspor hortikultura Indonesia mencapai Rp22 triliun. Bahkan, ekspor kurun waktu Januari-Agustus 2020 berkisar Rp225 triliun. 

"Di saat sektor lain melemah, justru pertanian maju. Tandanya, pertanian tidak pernah putus," ujarnya. 

Mengenai manajemen dalam program tersebut, Mentan mengaku akan ada dominasi pengaturan antara pemerintah provinsi (pemprov), pemerintah kabupaten (pemkab) dan investor.

“Kalau mau kualitasnya bagus, intervensi permodalan juga harus bagus, termasuk mengunakan mekanisasi. Jadi rakyat diberdayakan di setiap hektar,” tuturnya.

Sementara, Wagubsu Musa Rajekshah mengharapkan Program Food Estate bisa diaplikasikan di kabupaten lainnya di Sumut. Apalagi, ia menilai, baru kali ini ada lahan pertanian yang dikelola secara terbuka untuk kepentingan masyarakat dan negara.

“Lahan yang begini suburnya bisa kita manfaatkan untuk kepentingan masyarakat yang ada di Sumatera Utara, khususnya Humbahas. Mudah-mudahan program ini berhasil. Kami harap Pak Mentan bisa membuka food estate di daerah lain di Sumut,” sebut pria yang kerap disapa Ijeck ini lantas menambahkan, Program Food Estate sejalan dengan misi Pemprov Sumut yakni prioritas di bidang pertanian.

Ia juga mengapresiasi Bupati Humbahas yang mencoba mengembangkan bawang putih di daerahnya.

“Begitu semangatnya melihat Pak Bupati serius, sampai bawang putih yang katanya di negara ini tak bisa ditanam, ternyata di Humbahas hasilnya luar biasa,” tukasnya.

Sebelumnya, Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, melaporkan lahan Humbahas memiliki keunggulan mulai dari infrastruktur hingga kesuburan tanah. Apalagi, saat ini Humbahas memiliki 3 prioritas hortikultura antara lain kentang, bawang merah dan bawang putih.

“Sekali lagi kami sangat senang dan berbangga hati,” tandasnya. Fey

Komentar

Berita Terkini